Gudeg.net - Seniman komedi Anang Batas memiliki program baru bertajuk "Sambat" yang merupakan kependekan "Santai Bersama Anang Batas".
Program ini dibuat untuk menjadi ruang berekspresi, komunikasi dan silaturahmi para pelaku seni di Yogyakarta yang karena keadaan menjadi tak ada kegiatan berkesenian. Selain itu program ini juga menjadi media hiburan untuk menjaga kreativitas dan kegiatan berkesenian.
"Sebenarnya ini ide lama yang belum sempat terealisasi karena kesibukan, nah saat ini banyak waktu luang sehingga malah bisa memulai," kata Anang dalam keterangan tertulis yang diterima GudegNet Selasa (26/5). 'Sambat Show' menghadirkan seniman-seniman Yogyakarta dalam kanal Yutube Fokus Official Broadcast.
Dalam episode pertama, Sambat Show menghadirkan dua komedian Yogyakarta yakni Wisben Antoro dan Novi Kaloer. Tiga sesi dalam tayangan berdurasi 55 menit itu cukup 'bergizi' dan mampu menjaga kewarasan mereka yang tengah stress karena pandemi.
Pada sesi pertama ketiga seniman membicarakan tentang kegiatan sehari-hari. Selanjutnya, mereka beradu kreativitas di sesi kedua, membuat materi komedi menggunakan cangkir.
Obrolan berlanjut mengenai berpindahnya ruang pertunjukan selama pandemi. Novi mengatakan, pertunjukan saat ini dipaksa untuk tidak berhadapan dengan materi yang melibatkan emosi penonton.
"Seperti Pak Basiyo dulu ya, hanya lewat radio tapi pendengar seolah-olah bisa membayangkan kejadiannya seperti apa," kata Anang.
Pada sesi ketiga, mereka berbagi cerita tentang bagaimana orang-orang di sekitar menghadapi pandemi. Mereka mengemas cerita tersebut layaknya materi komedi sehingga menjadi lebih menyenangkan untuk didengar.
"Untuk Sambat Show hanya ada tiga episode saja. Ke depan, kami berusaha lebih memberi pesan bangkit, semangat, dan harus mengurangi sambat lagi," kata Anang. Rencananya, Sambat Show bakal tayang setiap Jumat malam.
Anang menjelaskan, ada dua makna Sambat, pertama dalam arti sebenarnya yakni mengeluh. Program ini semacam terapi bagaimana menyikapi hidup di tengah pandemi. "Masyarakat harus berusaha bergembira tapi tetap waspada agar imun tetap terjaga," ucap Anang.
Sedangkan makna kedua yakni ajang saling membantu, saling menyemangati dan menguatkan. Program ini memiliki pesan bahwa dalam kondisi seperti ini masyarakat harus saling memberi pada sekitar.
"Kita tidak harus menunggu kaya raya untuk membantu sesama, tidak harus menunggu bergelimang harta utuk berbagi dengan sekelilingnya," ucap Anang.
Kirim Komentar