Gudeg.net—Gelaran akbar seni, Artjog 2020 telah dimulai sejak 8 Agustus 2020 lalu. Mengusung tema “Resilience”, Artjog menawarkan semangat untuk terus bergerak dan menguji ketahanan Artjog sebagai sebuah festival yang telah berlangsung selama 12 tahun.
Perhelatan Artjog kali ini akan disuguhkan dengan presentasi gabungan antara daring dan luring. Artjog: Resilience akan dilangsungkan hingga 10 Oktober 2020 di www.artjog.co.id dan Jogja National Museum.
Berikut agenda Artjog:Resilience 2020 untuk bulan Agustus 2020.
Selasa, 18 Agustus 2020 – 19.00 WIB
MEET THE ARTIST #1: Angki Purbandono X Ranah Bhumi | “TOKO KELONTONG TERKURASI”
Bentuk resiliensi pada seniman adalah ketahanan artistik, resiliensi dalam hidup dan keserbagunaan. Hal itu dibuktikan Angki Purbandono dalam kolaborasinya dengan Ranah Bhumi. Melalui scanografi, Angki menyampaikan visi dan misi Ranah Bhumi sebagai toko kelontong yang ramah lingkungan kepada dunia kreatif seni visual. Sesi ini juga menghadirkan Bukhi Putri, pendiri Ranah Bhumi, yang akan menjelaskan perjalanan kolaboratif mereka.
Moderator : Ignatia Nilu
Sabtu, 22 Agustus 2020 – 19.00 WIB
CURATOR’S TALK #2: Bambang Toko Witjaksono | “OBEY YOUR MASKER”
Dalam pedoman WHO tanggal 6 April 2020, organisasi kesehatan sedunia ini tidak merekomendasikan masker bagi masyarakat awam karena berpandangan bahwa belum ada bukti yang cukup bahwa masker bisa mencegah Covid-19.
Namun, pada 5 Juni 2020 lalu WHO merevisi pedoman tentang masker dan akhirnya merekomendasikan masker untuk dipakai orang awam guna mencegah penularan COVID-19.
Di Indonesia, gerakan #MaskerUntukSemua telah dikampanyekan sejak bulan Mei 2020. “Sakit atau tidak sakit, pakai masker di luar rumah” begitu himbauan Presiden Joko Widodo kala itu.
Masalahnya, menguji efektivitas masker di tingkat masyarakat tidak ‘semudah’ bereksperimen di laboratorium atau uji klinis. Para ahli berbeda pendapat mengenai kekuatan bukti riset dan apakah masker layak menjadi rekomendasi pencegahan Covid-19.
Kini, sekitar tiga bulan setelah gerakan #MaskerUntukSemua, masker tidak hanya melulu soal kesehatan, namun juga menjadi komoditas ekonomi, menjadi lifestyle yang muncul di masyarakat, bahkan menjadi objek/topik karya seni.
Sebegitu pentingkah masker diabadikan dalam karya seni? Bagaimana kita melihat fenomena masker ini dalam perspektif seni dan budaya? Apakah masker menjadi satu penanda penting dalam peradaban manusia?
Minggu, 30 Agustus 2020 – 04.00 WIB
MURAKABI PROGRAM #1: IBADAH PUISI
Program acara Murakabi Movement di Artjog Resilience 2020 kali ini diawali dengan program daring yang dinamakan “Ibadah Puisi-HENING CIPTA”.
Dengan mewabahnya virus Covid-19, yang kemudian memunculkan konsekuensi serta aturan-aturan yang membatasi pertemuan dan tatap muka langsung, maka perlu penyesuaian dengan menciptakan program acara secara daring.
Agar tercipta keterhubungan antara pemandu acara dan pesertanya, maka perlu ada kerbersamaan yang dibangun melalui ritual khusus yang dilakukan secara bersamaan, dengan piranti yang sama, di waktu yang sama, walaupun di tempat yang berbeda.
Sebelum acara dimulai, secara bersama-sama, pemandu acara dan peserta akan diminta menyeduh teh, dan menyalakan dupa atau mengoleskan aroma minyak atsiri, agar terbangun atmosfer ruang yang sama, di tempat masing-masing.
Peserta akan diminta menciptakan “altar” atau ruang permenungannya masing-masing yang nantinya bisa diunggah di sosmed dengan mencantumkan tagar #altar #ruangpermenungan #ibadahpuisiHENINGCIPTA #MurakabiMovement #ARTJOGResilience.
Murakabi Movement mengajak peserta untuk terhubung dalam ritual:
“Ibadah Puisi-HENING CIPTA”
Kami mengajak anda untuk Hening bersama,
menikmati dan menyadari momen kekinian,
antara pukul 4 sampai 5 pagi
pada hari Minggu, 30 Agustus 2020.
dihantarkan oleh Joko Pinurbo,
dengan panduan HENING CIPTA oleh Gunawan Maryanto.
Murakabi Movement menyediakan Piranti Ibadah Puisi-HENING CIPTA ini sebagai satu kesatuan paket dengan program acara.
untuk itu kami hadirkan:
Piranti Ibadah Puisi-HENING CIPTA – Dupa
terdiri dari: Teh Wangi dari WIKITI, Dupa dari TRIPIE SUPLY, dan Alas Dupa dari L[KM]D.
Piranti Ibadah Puisi-HENING CIPTA – Minyak Atsiri
terdiri dari: Teh Wangi dari WIKITI, dan Racikan Minyak Atsiri dari Giriwangi.
Untuk info dan pemesanan, silahkan menghubungi:
Pre-Order (PO) dibuka mulai 18 Agustus 2020 sampai 22 Agustus 2020. Pelaksanaan Ibadah Puisi-HENING CIPTA pada tgl 30 Agustus 2020 (tersedia hanya untuk 50 peserta).
Info selengkapnya dapat disimak di https://resilience.artjog.co.id/
Kirim Komentar