Gudeg.net - Belum genap satu bulan buka, lontong kikil Pak Yanto menjadi salah satu kuliner favorit. Pembeli silih berganti untuk menikmati kuliner berkuah dengan aneka pilihan jeroan ini.
"Isiannya babat, kikil, iso, paru, cingur, lidah, torpedo, kuping. Favorit sih tetap kikil," kata Ismet, penanggung jawab operasional kepada Gudegnet, Rabu (8/9). Kuahnya yang kekuningan memenuhi mangkuk. "Rasa rempah nggak terlalu kuat, dan gurih," tambahnya.
Sejak warung belum mulai buka, pembeli sudah berdatangan. Untuk memesan, pembeli dipersilakan mengambil nomor antrean. "Waktu awal-awal belum pakai nomor antrean. Karena peminat lebih ramai akhirnya supaya tertib pakai nomor antrean. Kadang kalau antre banyak sampai 30-40 orang kita tutup dulu, karena kondisi masih PPKM," ujarnya.
Dalam sehari, lanjut Ismet, saat hari kerja Lontong Kikil Pak Yanto bisa menghabiskan kurang lebih 100 kg jeroan, sedangkan pada akhir pekan bisa mencapai sekitar 200 kg.
Gerobak lontong kikil terletak di depan sebuah rumah. Pembeli bisa makan di meja-meja yang terdapat di halaman. Ada juga beberapa meja di dalam rumah.
"Harga flat Rp 25.000 lontong kikil komplet," kata Ismet. Lontong Kikil Pak Yanto buka setiap hari pukul 10.00-20.00. Pada hari Jumat, warung istirahat pukul 11.00-12.30.
Kuliiner ini berlamat di Seturan 2 Gg Sawo Rt 12/ RW 1, Depok, Sleman. Lokasinya dapat dilihat di google maps. Ismet mengatakan, rencananya, Lontong Kikil Pak Yanto akan membuka cabang di Semarang, Solo, dan Malang.
Kirim Komentar