Gudeg.net—Presiden Joko Widodo mengunjungi sejumlah daerah di DI Yogyakarta hari ini, Jumat (10/9). Di Sleman, ia menyoroti tingginya mobilitas warga. Ia meminta Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memiliki strategi lain untuk mengatur pergerakan masyarakat agar tidak menimbulkan klaster baru.
"Tadi juga kita diminta hati-hati dengan varian (Covid) baru, yakni varian Mu. Mobilitas masyarakat di Sleman yang sangat tinggi harus diperhatikan agar tidak merusak capaian positif dalam minggu-minggu terakhir ini," kata Kustini dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Jumat (10/9).
Pemkab Sleman masih melakukan sejumlah upaya dalam menekan mobilitas masyarakat. Beberapa di antaranya adalah dengan pembatasan melalui aturan PPKM, mematikan lampu penerangan jalan, membuat aturan waktu tutup kafe, angkringan, dan rumah makan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir pergerakan masyarakat terutama kerumunan.
"Meskipun di level 3 ini sudah ada beberapa pelonggaran, kita masih lakukan beberapa pembatasan. Semoga dengan upaya itu mobilitas masyarakat masih bisa kendalikan," ujar Kustini lagi.
Jokowi juga mengintruksikan agar Sleman mengoptimalkan vaksinasi untuk lansia. Kelompok usia tersebut cukup rawan terpapar Covid-19.
Kustini mengutarakan, presiden menyebut kasus angka kematian akibat Covid-19 paling tinggi terjadi pada kelompok lansia.
Dari total pasien yang meninggal akibat virus berbahaya tersebut, sebanyak 46,6 persen di antaranya merupakan lansia.
Berangkat dari problem itu, Jokowi meminta kepala daerah untuk menyusun strategi untuk mendorong percepatan vaksinasi bagi kalangan lansia.
Salah satunya dengan mengalokasikan vaksin khusus bagi lansia yang mencangkup pelaksanaan vaksinasi di fasilitas kesehatan maupun tempat lain.
Kirim Komentar