Gudeg.net - Bakso Pak Jam, Ironayan, Banguntapan, Bantul, menjadi salah satu favorit para penggemar bakso di Yogyakarta. Pembeli nampak silih berganti untuk mencicipi salah satu bakso terkenal ini.
Pak Jamhari, pemilik warung, berjualan bakso sejak tahun 1980-an. Trisno, putra pemilik warung, Pak Jamhari, saat ditemui Selasa (10/5) mengatakan, mulanya, sang ayah menjajakan bakso dengan cara berkeliling sebelum menempati tempat yang sekarang. "Kan zaman dulu masih banyak tontonan, ketoprak, wayang. Dulu mangkalnya di situ," kata Trisno.
Di warung ini tersedia tempat makan dengan meja kursi dan juga lesehan. Menurut Trisno, secara keseluruhan warung ini dapat menampung sekitar 60 orang. Mulanya, warung ini tak sebesar sekarang. "Dulu dari gedek (anyaman bambu), cuma depan ini. Pelan-pelan dilebarkan," kata Trisno.
Warung bakso ini berlokasi di sebelah selatan Pasar Ngipik, di samping masjid. Meski tidak terletak di pinggir jalan besar, warung ini selalu ramai dikunjungi.
Mengenai keistimewaan bakso di sini, Trisno mengatakan, "Sembilan puluh lima persen pakai daging sapi, nggak pakai campuran. Bakso-bakso biasanya kan pakai campuran daging ayam. Kalau di sini pakai daging semua. Lima persennya tepung." Tak heran, rasa dagingnya sangat terasa.
Ada dua pilihan, yakni bakso komplit dan bakso kuah. Semangkuk bakso komplit berisi empat bakso berukuran cukup besar, bakso goreng, sawi dan mi. Satu porsi bakso dapat dinikmati seharga Rp 15.000.
Warung bakso ini buka pukul 10.00-19.00, tutup setiap hari Jumat. Bakso Pak Jam juga dapat dicicipi di cabang Berbah, tepatnya di sebelah timur Lapangan Kadisono.
Kirim Komentar