Maliboro Fair 2003 Meriahkan Pesta Tahun Baru 2004
MALIOBORO FAIR 2003 MENYEDOT RATUSAN RIBU WARGA Yogyakarta, Rabu (31/12), dengan beragam atraksi dan pertunjukan seni budaya di area Malioboro mulai dari Jln Malioboro hingga Alun-Alun Utara Yogyakarta. Dengan 5 stage panggung hiburan, seluruh penggembira tak henti-henti bermain hingga mendekati detik-detik datangnya tahun baru. Pesta kembang api selama beberapa menit menandai lepasnya tahun 2003 dan menyongsong tahun baru 2004.
Untuk di stage E1 dan E2 yang berlokasi di Alun-Alun Utara, sejak pk 19.30 WIB sudah memperlihatkan dua tema acara seperti ‘Expresi Pelajar’ dari SD Muhammadiyah Sapen, SMU 2, SMU Muhammadiyah 3, Metrum Band, Athena Band, SMU 3, Dispenzer, Bomblast, Point of View, Klise, Dinasty dan `Expresi Mahasiswa` dari IKPM Riau, IKPM Sulsel, IKPM Aceh, IKPM Jabar, IKPM Jember, IKPM Kalbar dan Campursari Trimo Lontong.
Di stage E1 terlihat persiapan aktivitas upacara penyambutan akhir tahun sejak pukul 23.50 WIB. Ritual tersebut diawali doa bersama lima agama selama 8 menit, dan 2 menit kemudian Herry Zudianto Walikota Yogya akan menghitung pergantian tahun pukul 24.00 WIB. Kembang api yang memancar ke udara selama 5 menit tersebut dipercayakan penyalaannya kepada Walikota sebagai tanda awal pergantian tahun ke 2004.
Walau beberapa kendaraan roda dua masih tampak lalu-lalang di area MF hingga dini hari, namun laju mereka tepaksa dihentikan karena banyaknya masyarakat berjubel menuju ke arah selatan untuk menikmati pertunjukan kembang api. Penyalaan kembang api yang memancarkan bebagai motif dan warna di angkasa dibarengi dengan tiupan terompet masyarakat secara spontan hingga kembang api tersebut selesai meluncur ke udara.
Pihak keamanan sendiri yang menurunkan hingga 800 lebih personil dari Poltabes Yogyakarta dan berbagai Polsek hanya dalam rangka untuk pengamanan tahun baru mengatakan bahwa penutupan arus di area Malioboro dilakukan secara alami. Alami tersebut berarti jika sudah tejadi kejemuhan atau kemacetan total di Jln Malioboro hingga Jln A Yani maka ruas-ruas jalan yang mempunyai akses ke arae tersebut ditutup agar kendaraan tidak masuk lagi. Sedangkan kendaraan yang sudah terlanjur berada didalam area dipaksa untuk keluar melalui jalan-jalan ventilasi seperti Jln Sosrowijayan, Jln Perwakilan, Jln Dagen, Jln Pajeksan, Jln Suryataman, Jln Ketandan dan Jln Beskalan.
Konsentrasi massa di jalur-jalur MF masih bertahan hingga pk 00.30 WIB kemudian mulai beranjak dari tempat semula melihat pesta kembang api sudah selesai dan jalan seperti Jln Senopati dan Jln KA Dahlan sudah dapat dilewati kendaraan bermotor. Seiring dengan lenggangnya kawasan MF membuat perempatan jalan-jalan di kota Yogyakarta menjadi berjubel dan terjadi antrian yang lama sepanjang 300 hingga 500 meter.
Juga terlihat, masyarakat mencari jalur-jalur alternatif dengan melewati jalan kampung sebab dibeberapa titik seperti UGM, UNY, IAIN UPN dan kampus lain menyengalarakan rangkaian acara tahun baru sehingga menutup beberapa jalur utama sehingga tidak dapat diakses dan dilalui kendaraan. Beranjak pk 01.15 WIB, jalan-jalan kembali normal walau arus dari Kaliurang, Mbebeng dan Parangtritis tampak terlihat masuk ke kota Yogyakarta.
Kirim Komentar