Langkah Awal Untuk XOTX di Industri Musik
XOTX (baca= EKSOTIKS) ADALAH GRUP MUSIK yang tergolong baru, namun dua personel XOTX sendiri telah lama berkiprah di dunia musik Indonesia, yaitu Lilo dan Simon. Dalam jumpa persnya di Hotel Quality Yogyakarta Senin (11/1) malam, Lilo dan Simon mengatakan, group ini beraliran pop rock dengan tema cinta. "Pada album Langkah Awal ini dihadirkan sebagai upaya untuk mengokohkan saya sebagai vokalis dan Simon sebagai gitaris. Saya sendiri mencapai keberhasilan dalam menulis partitur untuk orkestrasi sehingga komposisinya dapat dinikmati dalam beberapa lagu dengan sajian musik orkestrasi dari Sidney Australian Orchestra," ucap Lilo kepada wartawan.
Kini paduan kemampuan dari duo ini telah menghasilkan album pertamanya yang matang. Album yang dikerjakan selama lebih kurang satu setengah tahun ini juga merupakan hasil kolaborasi XOTX dengan musisi berjaya di Indonesia, antara lain Thomas Ramdhan, Hendri Lamiri dan Raidy Noor. Dalam album ini, XOTX juga berkolaborasi dengan sebuah grup orkestrasi dari Austalia.
Lilo mengungkapkan pula bahwa ia tidak ada dendam dengan KLA Project. "Saya pemusik, jadi hidupnya dari musik. Kalau dibilang balas dendam dengan KLA sebenarnya tidak ada dan bukan suatu masalah," tambahnya. Untuk penjualan albumnya sendiri, mereka berdua tidak begitu mempermasalahkannya. Walau terucap break-event antara 70-80.000 keping album namun group tersebut lebih concern pada eksistensinya dan memanjakan penikmat musik.
Karakteristik lagu XOTX, Lilo mengatakan bahwa lagu diusahakan tidak lebih dari 4 menit. "Selain itu juga harus punya energi anak muda dan gampang dicerna," terangnya. Selama 2 tahun lebih Lilo dan Simon `tapa brata` untuk menyesuaikan segmen yang hendak mereka tuju. "Saya sekarang saja sudah 39 tahun, kan butuh waktu untuk menyesuaikan apa yang mau diumur 15 tahunan atau sebut saja ABG (Anak Baru Gede-red)," tukas mantan gitaris KLA Project ini. Lilo selalu berusaha untuk optimis dan dengan banyaknya orang yang membeli kaset berarti sebanding dengan fans yang menyukai group tersebut.
Untuk nama band sendiri, Lilo dan Simon punya kebijakan tersendiri. "Kalau kita pemusik ya bemusik aja, enaknya main di band itu kita yang nentuin. Untuk nama band, yang nentuin itu bandnya sendiri termasuk cara bacanya. Terserah orang mau bilang apa," terang Lilo. Menanggapi pemilihan lokasi pembuatan video klip "Kepedihan Untuk Kita`, Simon mengatakan bahwa Yogyakarta dipilih karena sesuai dengan namanya. "Eksotis sebenarnya kata yang indah, tidak selalu berbau negatif. Nah tinggal orangnya gimana menanggapinya," ucap Simon. Ia sebagai pemusik asli Yogya menambahkan, band tersebut butuh satu kota sebagai langkah awal dan jatuhnya di Kota Gudeg ini.
Simon sendiri bisa dianggap muka baru karena keberadaannya di belakang layar sebagai engineer dan di atas pentas sebagai additional player dalam pertunjukan musik berbagai grup tidak memberikan kesempatan pada pemerhati musik untuk mengenali wajahnya. Padahal hasil kerjanya sudah banyak yang tersajikan di tengah-tengah masyarakat penggemar grup-grup besar seperti KLA Project, Dewa dan Ratu. Sedangkan Lilo lebih dikenal oleh masyarakat pecinta musik Indonesia. Perannya sebagai komposer, penyanyi dan pemain musik dalam kesuksesan grup KLA project yang dibentuk dan dibesarkannya sudah cukup memapankan kedudukannya dalam dunia musik Indonesia. Karirnya terus berkembang dengan keikutsertaannya dalam pengerjaan album-album dan pementasan artis dan grup besar lainnya seperti Cockpit, :/rif, Dewa, Titi DJ, dan Reza.
Promo album Langkah Awal di Yogyakarta diselenggarakan oleh UppErgrOUnd bekerjasama dengan Asa Communication dan didukung oleh Adam Air, Hotel Quality Yogyakarta, Mlangi Resto, dan Omah Dhuwur Resto.
Met Pagi Mas Lilo kapan di keluarin youtube lagu XOTX yg berjudul Kepedihan Untuk Kita dlm bentuk versi karaoke nya di youtube nya .. terima kasih Mas Lilo
Kirim Komentar