Konser Penuh Kejutan, Boomerang Hentak Jogja

Oleh : / Senin, 00 0000 00:00

Setelah seminggunya sebelumnya kedatangan Naif dan Slank, tadi malam Stadion Mandala Krida kembali hingar bingar oleh hentakan musik Boomerang. Grup musik rock asal Surabaya ini sejak pukul 20.00 hingga 22.25 WIB menghibur lebih dari 10 ribu penonton yang memadati areal stadion yang terletak di pusat kota Yogyakarta itu. Meski sudah lebih dari dua tahun tidak pernah pentas di Yogyakarta, namun gaung serta kebesaran nama grup rock yang menghadirkan Roy Jeconiah (vokal), Hubert Henry (bass), John Paul Ivan (gitar) dan Faried Martin (drum) tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat musik rock di Yogyakarta dan sekitarnya.

Diawali dengan lagu Tragedi, Boomerang membuka Konser "Bebas Hambatan" yang utamanya disponsori oleh Djarum Super. Ribuan penonton tampak begitu antusias untuk mengikuti alunan lagu yang dilantunkan sang vokalis yang berpawakan tinggi besar ini. Dilanjutkan dengan Generasiku, Bergerak dan I Want You tampak sekali Boomerang yang mengenakan kostum ala rocker tersebut ingin mengetengahkan hingar-bingar musik rock di awal pementasannya ini. Blocking panggung yang dimainkan oleh tiga personel di depan (kecuali drummer -red) tampak mendekati sempurna. Baik Ivan, Roy maupun Hubert tak malas untuk mendekat ke arah penonton. Terlebih panggung yang ditata tak terlalu tinggi dari rata-rata tinggi penonton membuat komunikasi antara Boomerang dan Boomers (sebutan penggemar Boomerang - red) terjalin lancar dari awal pertengahan hingga akhir acara.
Berbagai cara dilakukan terutama oleh Roy untuk mengajak penonton bernyanyi dan berpartisipasi. Pembagian air minum, meski jelas-jelas tak bisa meng-cover seluruh penonton yang ada, akan tetapi cukup memberi tanda bahwa Roy dan Boomerang memang tipikal band yang memiliki kekuatan massa yang besar.

Memasuki sesi kedua, BOJ pun dilantunkan. Dilanjutkan dengan lagu Satu, Roy sang vokalis memberikan reportoar yang menarik. Ia mengajak bagi penonton untuk tetap tenang dan menjaga keadaan menjelang Pemilu 2004 yang memang direncanakan akan dilangsungkan tak lebih dari sebulan ke depan. Di tengah lagu tersebut, untuk lebih mengetengahkan isu persatuan, grup yang baru saja berpindah ke perusahaan rekaman Sony Music Indonesia ini memasukkan potongan lagu Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki yang otomatis disambut meriah oleh penonton. Nuansa persatuan dan ungkapan rindu kedamaian terasa benar terangkat ke permukaan dalam lagu yang bertempo sedang ini. Lagu ciptaan Gombloh (alm), Berita Cuaca, menjadi andalan berikutnya untuk memainkan emosi penonton. Bagaimanapun juga, lagu lama yang dikemas begitu apik oleh Boomerang ini menjadi salah satu poin yang berhasil mengangkat nama Boomerang lebih tinggi lagi di blantika musik Indonesia.

Pentas Boomerang kali ini bisa dibilang membawa banyak kejutan dan bintang tamu. Bintang tamu yang pertama didatangkan pada lagu Bebas Hambatan. Gitaris Moiselle (band Jogja yang semua anggotanya perempuan), Eno, diketengahkan untuk berduet dengan Ivan. Lagu yang sempat dijadikan soundtrack film Tomb Raider II ini terasa begitu bernyawa dengan kehadiran Eno yang belia. Penampilannya energik dan dalam interlude lagu tersebut Eno tak sungkan untuk saling bertukar melodi dengan Ivan. Selepasnya, dilanjutkan dengan O-ya, Neiska dan Kembali. Pada lagu Kembali, seluruh pintu masuk Stadion Mandala Krida dibuka yang mengakibatkan semua areal Stadion menjadi semakin sesak termasuk tribun yang mengitari panggung.

Sesi akustik yang biasa menjadi pemanis sebuah konser musik diusung Boomerang pada lagu Kisah dan Fajar Pagi. Meski tak terlalu akustik karena Ivan tetap menggunakan Les Paul Gibson-nya toh kedua lagu di atas terasa memiliki nuansa berbeda. Kedua lagu tersebut juga dijadikan sebagai saat untuk beristirahat bagi Faried Martin, drummer energik yang tampak begitu kokoh dibalik set drum nya. Yang menarik, pada jeda lagu ini, Hubert (bass) yang memainkan gitar bolong memainkan intro lagu Bento milik Iwan Fals. Pancingan ini pun ditanggapi oleh Roy dengan melantunkan satu bait lagu yang memang populer dan sempat dicap kontroversial terutama pada masa pemerintahan Orde Baru yang lalu.

Usai lagu Fajar Pagi, Neraka Jahanam yang pernah dinyanyikan Duo Kribo, Ahmad Albar dan Ucok Harahap, dibesut dengan meriah dan energik. Penonton yang selama sesi akustik "beristirahat" pun kembali berjingkrak-jingkrak sembari mengacungkan kedua tangannya untuk menyambut Boomerang yang hari ini juga meresmikan Boomers Cabang Jogja. Lagu yang juga hits Boomerang ini dihiasi dengan hentakan double pedal Faried pada sesi reffrein. Corak progressive rock yang biasa diusung grup band rock dekade lalu begitu kentara dalam lagu ini.

Krisna J Sandrach, vokalis SuckerHead, yang memang direncanakan untuk tampil bersama Boomerang dihadirkan pada lagu Obskuriti. Lagu berirama keras ini semakin menghentak dengan sentuhan hardcore yang disisipkan Krisna. Teriakan khas grup hardcore mendominasi sepanjang lagu yang liriknya memang diciptakan oleh Krisna ini.

Usai lagu ini, John Ivan Paul, sang gitaris giliran mendapat jatah untuk unjuk kebolehan. Ia dibiarkan begitu saja bersolo gitar menguasai panggung berukuran 12 x 9 meter. Kepiawaian gitaris yang bergaya mirip Slash, gitaris Guns N Roses ini tak hanya tampak pada kecermatan jari-jemarinya saja. Akan tetapi pemilihan tangga nada serta permainan efek yang meski sederhana (ciri khas gitaris rock 80 - 90 an -red) juga brilian. Ia berhasil menghidupkan suasana dengan tetap menjaga komunikasi dengan penonton. Beberapa sinkop (patahan-patahan) ia mainkan yang berhasil mengundang tepuk tangan penonton.

Kejutan lainnya terjadi pada lagu Kawat Berduri. Happy Salma, penyanyi dangdut yang sedang naik daun tiba-tiba naik ke atas panggung dan menyanyi bersama Roy. Meski terkesan canggung dan akan tetapi kehadiran Happy Salma yang berpenampilan seksi membuat penampilan Boomerang malam ini memang terkesan beda.

Dan akhirnya Bawalah Aku dan Pelangi, dua hits kepunyaan Boomerang menjadi akhir dari pertunjukan yang menggunakan sound sistem sebesar 100 ribu watt dan lighting 300 ribu watt ini.
Secara keseluruhan, pentas pertama dalam rangkaian tour 10 Tahun Boomerang ini berlangsung sukses. Lebih dari 30 personel dari kepolisian ditambah lusinan petugas keamanan yang disiapkan khusus oleh panitia berhasil menjaga pentas ini berjalan tanpa kerusuhan dan keributan yang berarti. Akan tetapi walau demikian petugas Palang Merah Indonesia yang diposisikan di bibir panggung, selama pementasan tadi tercatat berulang kali menarik penonton yang cedera maupun pingsan karena terlalu lelah maupun karena berhimpit-himpitan.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini