Cinema Weekend Putar Film Dokumentasi Tragedi 11 September 2001
CINEMA WEEKEND YANG SEDIANYA AKAN DIADAKAN SECARA REGULER DI LIP, Jalan Sagan No 3 Yogyakarta, ternyata baru berhasil diselenggarakan kembali Sabtu (17/04) dan Minggu (18/04) yang lalu setelah sekian lama mengalami kekosongan kegiatan cinema weekend. Secara teknis pun, pemutaran cinema weekend ini dirasa kurang matang, karena banyak judul film yang terpaksa tidak jadi ditayangkan berdasar katalog yang telah tersedia. Misalnya pada pemutaran hari pertama, film Love on the Run, The Hairdresser’s Husband, What Time Is It There, dan Fallen Angel urung diputar. Harga tiket yang seharusnya Rp 2.500 pun berubah menjadi Rp 3.000.
Akan tetapi kendala-kendala tersebut seakan terlupakan melihat pengganti film-film yang disediakan dan terlihat lebih fresh, seperti The Taste of Cherry (karya Abbas Kiarostami), The Crime of Padre Amaro (Carlos Carerra), Warrior of Heaven and Earth (Ping He) yang menceritakan tentang perebutan jalur sutera. Film terakhir adalah 11’09’01 (September 11th).
Film 11’09’01 (September 11th) yang menjadi menu utama hari pertama ternyata juga tidak diminati banyak penonton. Hanya seperempat bagian saja, itupun tidak penuh penonton yang memadati Auditorium LIP dalam waktu 2 jam dari pukul 19.00 WIB. Film yang dibuat oleh 11 sineas dengan berbagai latar belakang budaya dan kejadian yang berbeda dijadikan satu tema besar tentang akibat dari tragedi 11 September di negara adi kuasa, Amerika Serikat.
Video dengan durasi masing-masing kurang lebih 11 menit ini dibuat oleh Samira Makhmalbaf, Claude Lelouch, Youssef Chahine, Danis Tanovic, Idrissa Ovedraogo, Ken Loach, Alejandro Gonzales Innaritu, Amos Gitai, Sean Penn dan Shohei Imamura. Konon Ken Loach mendapatkan penghargaan melalui film ini dengan kategori The Best Short Film yang memenangkan Winner Fipresci Critics Prize di Venice Film Festival 2002.
Film pertama yang ditampilkan adalah karya Samira Makhmalbaf yang bercerita tentang isu Amerika Serikat yang akan mem-bom Afganistan. Tidak hanya tetua di Afganistan saja yang tertarik pada isu ini, bahkan anak-anak usia sekolah-pun justru tidak tertarik pada apa yang diajarkan kecuali ketika ditanyai pendapatnya tentang hal-hal yang berkenaan dengan isu ini. Sean Penn, seorang actor, menggambarkan kisahnya tentang runtuhnya dua tower megah WTC itu justru membuat bunga-bunga di kamar tidurnya bermekaran karena dengan runtuhnya gedung itu memberi banyak cahaya yang masuk dan membuatnya tumbuh. Yang sedikit berbeda adalah karya dari Shohei Imamura, di mana ia bercerita tentang Yukichi yang karena perang, memilih hidupnya setelah itu untuk berperilaku seperti ular, memilih dikurung di dalam rumah dan juga tega menggigit ibunya yang memberinya makan. Belum cukup, ia pun juga memakan tikus hidup-hidup yang menjadikannya diusir dari rumah. Tentu saja perburuannya belum selesai karena dengan dia keluar dari rumah, ternak tetangganya justru habis dimangsa.
Cinema Weekend ini berlangsung selama dua hari berturut-turut, Sabtu dan Minggu, dengan waktu dan tempat yang sama, dan memutar 3 film yang berbeda dengan tetap menjadikan 11’09’01 (September 11th) sebagai menu utama Cinema Weekend kali ini. Ketiga judul film yang akan dipertontonkan di hari kedua, Minggu (18/04), adalah Maryam karya Ramin Serry dari Iran, The River karya Tsai Ming Liang dari Taiwan dan YiYi karya Edward Yang dari Taiwan. Film berjudul YiYi ini sebenarnya juga telah ditawarkan pada Cinema Weekend sebelumnya namun baru bisa disaksikan pada khalayak Yogyakarta di LIP keesokan harinya.
Kirim Komentar