Surutnya Budaya Jawa dari Ciri Khas Masyarakat Jawa

Oleh : anton / Senin, 00 0000 00:00

DISEBUT-SEBUT SEKARANG ORANG JAWA telah kehilangan ke-JAWA-annya dengan gejala masyarakat Jawa yang lebih senang menggunakan "aksesoris" non-Jawa dalam kesehariannya. Bahkan bahasa yang digunakan sudah bukan bahasa ibu tersebut, bahasa Jawa, namun bahasa prokem atau bahasa asing. Masih dapat dipahami bila masyarakat memakai bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, daripada masyarakat yang lebih menikmati menggunakan bahasa asing sebagai bahasa kesehariannya. Tak heran bila kemudian orang Jawa kehilangan ke-jawa-annya.

Padahal bila dirunut ke belakang pada zaman penjajahan Belanda, bahasa Jawa justru mengalami perkembangan yang signifikan. Walaupun dengan alasan dan tujuan yang negatif, yakni ingin memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, namun para penjajah tersebut justru memberikan kebebasan pada perkembangan bahasa dan budaya Jawa di negaranya sendiri. Karena itulah orang-orang pada zaman dahulu tahu banyak tentang kebudayaan dan bahasa mereka.

Surya Sasangka, wartawan Newsweek dalam Sarasehan Budaya Jawa "Adiluhung Budaya Jawi Kawawas Saking Mancanegari" di Griya KR, Jl Mangkubumi 42 semalam (27/4) memberikan komentar mengenai hilangnya ciri-ciri ke-Jawa-an tersebut. Menurutnya ada tiga sebab yang membuat budaya Jawa tidak berkembang baik sekarang ini. Pertama adalah banyaknya orang Jawa yang merasa minder dan tidak percaya diri dengan budayanya sendiri sehingga lebih senang mempelajari budaya asing. Mereka bahkan merasa kebarat-barat-an dibanding orang Barat sendiri. Padahal sejauh pengamatannya, budaya Jawa merupakan budaya dengan filosofi yang adiluhung dan tidak akan habis untuk dipelajari sampai kapanpun. Sementara itu orang asing sendiri justru sangat bersemangat mempelajari budaya kita sampai bontos dan buntas-an tetapi mereka tidak menjadi ke-indonesia-indonesia-an.

Sebab yang kedua adalah banyaknya orang Jawa yang lebih senang berkiblat pada budaya dan agama Timur Tengah sehingga mereka tidak bisa membedakan antara agama dan budaya sendiri. Menurut pandangan mereka kebudayaan Jawa tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agama mereka, karena itulah tidak perlu dipertahankan lagi. Padahal nenek moyang kita pada zaman dulu memberikan gambaran yang jelas bagaimana men-jawa-kan agama tanpa merusak ajaran agama itu sendiri. Namun sayangnya masyarakat kita tidak memperdulikan toleransi tersebut. Akibatnya terjadi suatu pertentangan antara budaya dan agama yang seharusnya tak perlu terjadi.

Sebab terakhir adalah minimnya fasilitas dan sarana untuk mengembangkan budaya Jawa. Bahkan media massa sendiri sebagai wadah untuk mempromosikan budaya Jawa tidak memberikan ruang secara maksimal bagi perkembangan budayanya sendiri. Kondisi tersebut semakin membuat budaya Jawa magel dan bahkan mengalami kemunduran. "Media massa sekarang lebih memikirkan bisnis sehingga kebudayaan Jawa yang dianggap tidak terlalu menguntungkan disingkirkan jauh-jauh. Mereka lebih senang mempertontonkan kebudayaan asing ketimbang kebudayaan sendiri," paparnya dalam bahasa Jawa.

Dengan adanya permasalahan yang memprihatinkan tersebut, Surya mencoba memberikan sebuah solusi, salah satunya adalah dimulainya gerakan masyarakat Jawa untuk menggunakan bahasa Jawa untuk meninggikan kedudukan bahasa ibu tersebut. Dengan demikian kita bisa membangun kembali sikap bangun patrap budi pekerti Jawa agar manusia Jawa yang bisa menghargai kebudayaannya. Hal tersebut dapat terwujud bila ada keselarasan, kebersamaan dari semua pihak untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Yen greget rasa ya wis dadi barang langka
katambah unggah-ungguh katut le sirna.
Punapa iku tandha-tandhane ramalan Jayabaya
tenan priharin nyedhaki blaka kasunyatan
yaiku wong Jawa bakal kelangan Jawane uga.


(Basa Jawa - Jantune Wibawa)

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini