Nafas Baru dalam Mimpi Buruk Sebuah Sanggar Lukis "Sabtu Siang"

Oleh : Budi / Senin, 00 0000 00:00

KELOMPOK "SABTU SIANG" YANG TERDIRI DARI 27 PELUKIS BERPAMERAN UNTUK KEDUA KALINYA dengan lebih dari 80 karya terpajang di ruang pameran Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mengusung tema yang berbeda. "Mimpi Buruk" sebagai tema pun menyeruak hadir di antara mimpi-mimpi indah yang dimiliki oleh manusia.

Pameran yang berlangsung sejak Sabtu (1/5) lalu hingga Jumat (7/5) mendatang, dibuka oleh GPBH Prabukusumo. Koordinator pameran lukisan kali ini, Triandri Kamaruzzaman mengakui bahwa GPBH Prabukusumo memang dekat dengan dunia seni, khususnya seni lukis. Di waktu senggang, beliau kadang menyempatkan diri untuk melukis. Menurut Triandri, tema pameran memang sudah dipersiapkan satu tahun sebelumnya dan menjadi bahan refleksi para pelukis mengenai situasi dan kondisi segala aspek kehidupan yang terjadi di masyarakat.

Komunitas kelompok pelukis yang mayoritas lulusan SMSR dan otodidak tersebut merasa bangga atas komunitas yang mereka miliki. Nama kelompok "Sabtu Siang" menjadi demikian karena pada awalnya mereka bekerja sebagai tukang repro baik itu lukisan maupun karya seni lainnya. "Mereka semuanya berkumpul untuk terima gaji ya setiap Sabtu siang, sehingga lama-lama terbentuk suatu komunitas rasa dengan nama itu," ungkap Triandri.

Kegiatan pameran sanggar lukis tersebut dalam tebaran aroma yang masih puspa kuncup, lahir dari keinginan tulus dengan tiupan semangat yang selalu terbungkus indah dalam kelopak kebersamaan dalam jalinan yang senada. "Tahun sebelumnya mengangkat tema "Gejolak Awal Jejak" yang berhasil kami gelar dan kami harapkan, pameran bersama ini dapat terlaksana tiap tahun dan menjadi agenda rutin yang dimiliki oleh sanggar lukis," tambahnya.

Para pelukis muda ini berdiskusi mencari solusi dalam mengatasi berbagai tekanan hidup yang terjadi disekitar mereka agar porsinya disesuaikan dengan pundak mereka yang menanggungnya. Tetapi ketika mereka mengadakan pertemuan dalam satu sanggar rasanya seperti berkumpul di lingkungan para peminum. Yang terjadi bukan dialog meskipun terjadi percakapan dan pertukaran pertanyaan yang mengarah pada monolog dengan macam-macam celoteh mengenai apa saja tanpa arah.

Sanggar Sabtu Siang dengan segala keterbatasannya berusaha selalu menyajikan dan memberikan sebuah nafas baru serta sentuhan warna bagi mereka, lingkungan dan masyarakat penikmat seni. "Semoga menjadi sebuah oase kecil yang menyegarkan dalam kegersangan hidup kita. Harapan kami semoga dengan pameran kali ini dapat membuka mata hati, telinga dan pikiran kita yang selama ini tidur dalam selimut impian," ucapnya kepada GudegNet yang mengakhiri perbicangan kecil tersebut.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM



    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini