Kerancuan Tajuk Brenk Sex Dalam "Satoe Loebang Rame-rame"

BRENK SEX COMMUNITY BERAMAI-RAMAI MENGGUNAKAN SATU LUBANG YANG SAMA sebagai media pameran dan apresiasi hasil bidikan kamera mereka, dengan tajuk "Salome - Satoe Loebank Rame-rame", 45 karya foto coba mereka pamerkan di Griya KR, Jl Mangkubumi 42 sejak tadi malam (17/5) hingga Jumat depan (21/5).

Berdasar keterangan Ghozan Pitra W.S dan Rafig Elzan yang ditemui GudegNet di sela-sela pameran, pemilihan tajuk tersebut adalah karena perbedaan konsep dari anggota komunitas fotografi jurusan advertiing AKINDO dalam menyampaikan kreatifitasnya masing-masing. " Perbedaan-perbedaan tersebut kemudian coba kami tampung dan fasilitasi lewat pameran ini. Maka tercetuslah salome," papar Ghozan. Akan tetapi, perbedaan konsep tersebut tidak dapat dituangkan dengan heboh pula seperti halnya tajuk pameran kali ini. Pengaturan cahaya, setting dan obyek dari karya-karya foto desain dengan kamera medium format di studio dengan foto-foto desain grafis hasil olahan komputer.

"Kami coba tampilkan 35 karya foto desain dengan medium format seperti boga, model atau fashion, product in use, dan still life (foto yang menonjolkan unsur cerita-red) yang disejajarkan dengan 10 foto desain grafis yang diolah dengan komputer," jelas Rafiq. Ia mencontohkan, karya desain grafisnya yang full imagination berjudul "Unlimited Culture" dipamerkan bersama dengan karya foto realis still life Novi Kliwon yang berjudul "Kontras" tentang perbedaan yang mencolok antara merahnya cabe dan hijaunya buncis.

Harapan Rafiq dan Ghozan, pameran kali kedua ini dapat meningkatkan kreativitas dari anggota komunitas. Pameran pertama diadakan tahun 2003 yang lalu di kampus AKINDO. "Dengan apreasiasi yang baik dari masyarakat yang melihat pameran kali ini, diharapkan masing-masing individu dapat memberikan kontribusi yang baik di kemudian hari lewat penciptaan karya-karya selanjutnya," harap Ghozan yang diiyakan oleh Rafiq.