LPMK se-Kota Yogyakarta Dukung Penataan Angkringan Malioboro
SETELAH PEMGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA (LPMK) Sosromenduran dan Suryatmajan mengeluarkan pernyataan sikap terhadap pedagang angkringan Malioboro-A Yani, kini muncul dukungan total dari LPMK se-Kota Yogyakarta mengenai penataan pedagang angkringan. Dalam keterangannya kepada wartawan di Balaikota Selasa (18/5) siang, Ketua LPMK se-Kota Yogyakarta, Siswanto mengatakan bahwa kebersihan dan ketertiban yang ada di Kota Yogyakarta harus tetap terjaga. "Perlu kita sadar bersama bahwa kita sebagai warga masyarakat itu mendukung sekali apa yang jadi upaya Pemerintah Kota," tukasnya.
Kepada wartawan, Siswanto bekata bahwa LPMK-LPMK yang lain jika dibutuhkan akan ikut membantu dan bersedia dilibatkan dalam penataan. Tercipta komitmen bersama antara LPMK dengan Pemkot Yogyakarta mengenai Perda tentang PKL harus tetap dijalankan yang akhirnya kembali untuk kepentingan PKL sendiri dan warga setempat. "Jadi kalau ada suara yang tidak-tidak, itu bukan suara dari PKL tapi itu pasti suara dari orang luar yang berkepentingan di dalam hal itu," lanjutnya.
Pengurus LPMK Sosromenduran, Chang Wendrianto, SH mengatakan bahwa pihaknya pada Senin (17/5) pk 14.00 WIB mengumpulkan pedagang angkringan, utamanya yang mau ditata. "Di sana justru dari mereka sendiri yang minta dibuatkan surat pernyataan untuk mau ditata. Mereka yang minta sendiri dan waktu itu diwakili oleh mbak Yati Dimanto. Jadi kurang lebih 20 pedagang yang hadir di pertemuan kemarin muncul kesepatakan bahwa mereka akan mendukung pelaksanaan Perda penataan PKL," tambahnya. Hingga hari ini, Chang sudah menerima 8 surat pernyataan bersedia ditata.
Opini yang muncul bahwa pedagang angkringan menolak ditata sebenarnya tidak betul. "Oknum itu bernama Pak Ali (pengusaha angkringan -red). Saya dapat informasi itu sehingga surat pernyataan bersedia yang lain langsung saya ambil supaya tidak jatuh ke tangannya untuk disalahgunakan kembali," terangnya. Chang menambahkan, mbak Betty yang kemarin menangis membawa anak juga sudah mendukung dan gerobaknya Selasa (18/5) pagi sudah diambil dari Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta untuk digunakan berdagang kembali.
Salah satu pengurus LMPK Suryatmajan Lejer Subroto mengatakan bahwa pihaknya yang akan menerima para pedagang angkringan untuk berjualan dari barat ke sebelah timur Jln Malioboro. Dari data yang dimiliki oleh Dinas Perekonomian Yogyakarta, pedagang angkringan di Jln Malioboro sejumlah 35 orang dan Jln A Yni sebanyak 19 penjual. "Data lapangan menunjukkan bahwa tidak semuanya bersamaan berdagang tiap malam. Ada yang per 10 hari dan ada juga yang pakai shift. Di kawasan Malioboro, disediakan 40 kapling," tukas Kepala Dinas Perekonomian Kota Yogyakarta, Drs Sukirno, MM.
Kirim Komentar