nDalem Pujokusuman dan Kesenian Tari Tradisional Gaya Yogyakarta

TAK BANYAK ORANG ATAU KOMUNITAS KESENIAN JAWA TRADISIONAL YANG TERUS BERKARYA, seperti yang secara rutin disuguhkan di pendapa nDalem Pujokusuman, dan hingga kini masih tetap dilaksanakan di bawah pengelolaan Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa (YPBSM). Meskipun ada sedikit atau beberapa penonton yang menyaksikan namun hal ini tetap mempertahankan pementasannya seperti Tari Jawa Klasik, Bedoyo, Serimpi, Wayang Orang dan Sendratari Ramayana disamping karena nDalem Pujokusuman ini sebagai salah satu wadah pelestarian seni tradisional Gaya Yogyakarta, demikian disampaikan Romo Titi salah satu Penasehat dari Yayasan tersebut.

Jika dilihat dari sambutan atau ukuran penonton hingga saat ini memang relatif sedikit dan mengalami keadaan yang sangat fluktuatif semenjak lepas dari lembaga Pemerintah (dulu Gradika Jogja Pariwisata). Hal tersebut yang menyebabkan kemerosotan jumlah pengunjung selain karena krisis moneter dan ketidakstabilan kondisi negara. Hal ini tidak begitu mempengaruhi para generasi muda / penari untuk tetap beraktivitas bahkan dalam pementasannya pun tetap mengunakan busana lengkap Gaya Yogyakarta dan prinsipnya ada dan tidak ada penonton atau turis dari luar negeri tetap saja mereka pentas.

Tempat Pementasan Seni Tari Gaya Yogyakarta yang berlokasi di Jln. Brigjen Katamso ini juga membuka kursus tari Jawa Klasik untuk dewasa dan anak-anak dengan frekuensi latihan dua kali dalam seminggu dengan mendatangkan pelatih dari KONRI dan Asti Yogyakarta. Kendati keadaan Indonesia sekarang masih memprihatinkan namun masih banyak generasi muda bahkan orang asing seperti Jepang, Amerika dan Belanda ingin mempelajari beksa atau tari tradisional klasik di YPBSM nDalem Pujo.

Pementasan tarian yang rutin digelar ini diadakan tiap hari Senin dan Jumat jam 20.00 - 22.00 sedang untuk hari Selasa, Rabu, Kamis untuk berlatih para siswa mulai pukul 15.30 - 18.00 WIB dan hari Sabtu, khusus untuk anak-anak dengan gending dolanan meskipun arahannya nanti ke pementasan dan Seni Tari Tradisional. Saat ini, siswa YPBSM lebih dari seratus orang dari berbagai usia, pribumi maupun asing.

Untuk menunjang kegiatan pementasan ini dari Dinas Pariwisata memberi bantuan seperangkat gamelan. Selain melestarikan, mencipta, dan mengembangkan sajian tari klasik, YPBSM juga menguasai opera Jawa. Misalnya saja Langen Mandra Wanara, atau Ramayana Ballet gaya Yogyakarta yang sudah sering melakukan pementasan di seantero Yogyakarta dan bahkan kota-kota lain.