Terminal Umbulharjo Non-Aktif per 7 Juli

Oleh : Budi / Senin, 00 0000 00:00

RENCANA PEMINDAHAN TERMINAL INDUK yang akan dilakukan ujicoba pada tanggal 7 Juli 2004 mendatang. Dengan rencana tersebut, maka fungsional terminal Umbulharjo sebagai terminal induk mulai dinonaktifkan dan dipikul oleh Terminal Giwangan. Pemberlakuan status baru yang dipegang oleh terminal Giwangan tentunya diikuti dengan segala aktivitas didalamnya.

Segala bis baik berupa Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP), Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP) dan bis perkotaan dialihkan ke terminal baru tersebut. Maka konsentrasi atau volume kendaraan yang dimiliki oleh Jl Imogiri akan meningkat drastis dari hari-hari sebelumnya. Wido Resnomo MT Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dalam keterangannya kepada wartawan Jumat (2/6) siang bahwa bis AKAP dan AKDP sudah tidak akan melalui jalur dalam kota, melainkan melewati jalur ringroad selatan. "Sebetulnya jalur ini sangat menguntungkan untuk kedua jenis trayek itu karena menghemat time travel hingga puluhan menit," tukasnya.

Wido menjelaskan, untuk masuk dalam terminal Umbulharjo kedua trayek tersebut membutuhkan kira-kira 15-20 menit. "Untuk terminal Giwangan, mereka tinggal masuk karena berada di pinggir jalan dan mudah diakses untuk bis-bis dengan ukuran yang besar," lanjutnya.

Sosialisasi jalur bis, utamanya angkutan perkotaan yang berjumlah 440 buah yang beroperaso dari 591 bis kota yang ada, Wido mengungkapkan bahwa masyarakat akan mendapatkan informasi jalur perpanjangan trayek dari Terminal Umbulharjo sampai Terminal Giwangan pada Selasa (6/6) mendatang. "Masyarakat tidak perlu resah, penambahan jarak dari terminal lama ke terminal baru tidak membawa banyak perubahan pada jalur bis yang ada sekarang. Walau pada waktu mendatang akan dilakukan penataan ulang agar jalur yang ada menjadi lebih efektif,` sambungnya.

Pada tahun anggaran 2004, tambahan fasilitas baik yang berada di dalam maupun di luar terminal sudah mulai dilakukan untuk mempermudah dan menjaga lingkungan sekitar. "Selain itu juga akan disertakan pasar Giwangan untuk meningkatkan pergerakan ekonomi di daerah selatan dan tenggara," tukas Wido. Bahkan H Subarkah Sekertaris Daerah Kota Yogyakarta menambahkan bahwa tenaga kerja yang diserap berasal dari daerah sekitar Terminal Giwangan.

Menanggapi persoalan yang mencuat di media massa beberapa waktu lalu mengenai penyerapan tenaga kerja dan jalur yang aman utamanya warga Mrican, telah terjadi kesepakatan antara pemerintah dengan warga sekitar yang selesai diputuskan sehari sebelumnya pada Kamis (1/6) malam. Kesepakatan yang muncul diantaranya warga dan forum komunikasi sekitar Terminal Giwangan mohon maaf atas pemberitaan yang mencuat di media massa. "Juga warga siap mengamankan soft opening yang dilaksanakan pada 7 Juli mendatang. Jika ada yang berupaya menggagalkan launching tersebut, warga siap menghadapinya," ungkap Kris Sarjono Camat Umbulharjo. Satu kesepakatan yang ditanggapi oleh Pemkot Yogyakarta dan dianggarkan pada tahun 2005 adalah mengenai jalur yang aman dari lalu lintas hingga mencapai jalan besar.

"Saya ucapkan terima kasih karena masyarakat bisa memahami ini. Berjalannya terminal ini tidak hanya menyerap ratusan lowongan kerja tapi mencapai ribuan dan mayoritas berasal dari warga setempat. Mengenai usulan warga, saya selalu lihat sebagai bentuk masukan dan bukan tekanan atau paksaan," ujar Herry Zudianto Walikota Yogyakarta.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini