Ide "Ruangan" Berawal dari Kesederhanaan Gelaran Budaya-Matahati

Oleh : anton / Senin, 00 0000 00:00

HAL BESAR PASTI BERAWAL DARI HAL YANG KECIL. Bahwa sebuah karya besar lahir karena aktivitas-aktivitas sederhana. Rupanya itulah tema yang dapat ditangkap dalam pameran kolaborasi Gelaran Budaya-Matahati "RUANGAN" yang berlangsung di Galeri Pitoe, Prawirotaman selama delapan hari ini (2-10/08). Berbagai aktivitas keseharian Matahati, salah satu komunitas seni dari Malaysia ketika beresidensi dengan Yaksa Agus, Januri, Agus Baqul dan Eddy Sulistyo dalam kurun waktu sebulan belakangan di Kota Gudeg ini ternyata menjadi satu ide besar dalam penciptaan karya seni yang coba dipamerkan sebagai puncak acara kunjungan tersebut.

Kekaguman dan kemasifan yang dirasakan Bayu Utomo Radjikin, Masnoramli, Ahmad Shukri Hamir Soib, Fuad Othman, Illi Farhana, Razman, Zuraimi dan Aisyah Baharrudin selama menghirup udara di sini bersama dengan seniman Gelaran Budaya pada akhirnya menghasilkan 20-an karya lukis dan instalasi yang unik dan cukup menarik untuk diamati. Sebut saja Razman dengan karya mixed media "Garisan" yang menurutnya adalah sebuah deskripsi perjalanan menyenangkan yang pernah dilakukannya ketika mengunjungi berbagai kegiatan dan komunitas seni di Jogja, semisal di SMSR, ISI, Bentara Budaya Yogyakarta, Rumah Seni Handoyo, LIP, Borobudur, Museum Widayat dan lain sebagainya.

Gambaran serupa juga tersirat dalam lukisan "Podo-Podo" karya kolaborasi seniman-seniman muda yang bergabung dalam program kerja tersebut, seperti Anang, Taziman, Ayu, Diana, Zuraimi dan Razman. Gairah seksual yang menggebu ketika berkunjung di kawasan prostitusi Pasar Kembang, kerinduan memuncak akan kampung halaman, persahabatan yang terjalin karena sebuah kebersamaan, euforia yang dirasakan karena perbedaan kultur dan budaya serta hal-hal menarik lainnya coba dipresentasikan dalam sapuan kanvas besar dengan warna beragam. Sebuah alur cerita pun muncul bila kita mengamati lukisan tersebut lebih dalam.

Sementara Aisyah lewat performance art "Mencuci" coba mengambarkan sebuah kesadaran yang tumbuh atas ke-manusiaan-nya. Dengan memakai kebaya dan kain, seniman muda yang baru lulus kuliah di universitas Kuala Lumpur tersebut mencuci piring dan gelas-gelas kotor di kamar mandi galeri yang dindingnya ditempeli beberapa kata seperti `kewajiban`, `keburukan`, `kebaikan` dan lainnya. "Kegiatan mencuci barang-barang yang kotor ini menyimbolkan sebuah kesadaran yang timbul pada diri saya untuk `mencuci` segala keburukan yang sering saya lakukan dalam hidup," jelasnya ketika ditemui GudegNet di sela-sela pameran.

Lain halnya dengan Agus Baqul lewat lukisan "Leaf" yang menggambarkan kekagumannya akan keajaiban sebuah daun. Pengalamannya selama berada di pelataran rumah seniman celeng Joko Pekik yang penuh tanaman beberapa waktu lalu menjadi inspirasinya. "Sebuah ketakjuban akan alam yang kemudian saya respon dengan menciptakan satu karya lukis berjudul Leaf," paparnya. Sedangkan Januri lewat karya fotografinya "Dalam Kesibukan" coba mengungkapkan perasaannya selama proses kegiatan kolaborasi tersebut.

Tema yang sedikit berbeda ditampilkan Yaksa Agus. Walaupun merupakan respon atas pengalaman yang dirasakannya, Yaksa coba mengomentari fenomena yang tak sekedar terjadi selama kegiatan residensi tersebut. Dengan judul "Modeformasi", koordinator acara tersebut menampilkan karya instalasi berbagai macam baju yang digantung sebagai simbol suatu reformasi mode yang terjadi sekarang ini.

"Baju yang awal mulanya menunjukkan suatu identitas suku, tempat, negara dan lainnya, pada kurun waktu sekarang ini tidak dapat dibedakan lagi. Kita tak bisa membedakan orang Eskimo dan orang Indonesia karena keduanya saat ini memakai celana jeans yang sama dan kaos serupa," paparnya. Lewat karya itu, Yaksa ingin menyadarkan kita betapa manusia telah terjebak oleh keseragaman globalisasi yang mengakibatkan krisis identitas.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini