Nuansa Budaya Akan Lebih Kental di HUT Kota Jogja 2004
HUT KOTA JOGJA KE-248 AKAN LEBIH KENTAL BUDAYA daripada perayaan HUT tahun lalu yang mengangkat tema "Pekan Jogja Gemilang". Demikian yang diungkapkan oleh Ketua Pelaksana untuk HUT Kota Jogja ke-248 pada 7 Oktober 2004 mendatang, KRMT Indro `Kimpling` Suseno di Balaikota Jumat (24/09). Dengan tema "Karyaku Untuk Jogjaku", nuansa budaya akan lebih mendominasi sehingga tidak sekedar menjadi ulang tahun biasa untuk sebuah kota yang berumur ratusan tahun.
Kimpling melanjutkan, sekalipun puncak acara dilaksanakan pada 7 Oktober, tetapi even perayaan HUT Kota sudah mulai dilaksanakan sejak Minggu (26/9) di Plasa Monumen Serangan Oemoem 1 Maret Yogyakarta, adanya pentas kesenian tradisional dan modern sumbangan dari 14 kecamatan. Sementara itu, di dalam komplek Benteng Vredeburg Yogyakarta akan digelar kegiatan Pameran Dirgantara, Foto Wisata, Kreasi Pelajar Jogja, Kreasi Anak Jalanan, Busana Adat, Dolanan Anak, Makanan Tradisional dan sejumlah kegiatan lain.
Kirab Kereta Pusaka Kraton beserta para Pangeran yang dipimpin oleh Manggala Yudha GBPH Yudhaningrat jatuh pada tanggal 7 Oktober sebagai puncaknya dan akan melakukan napak tilas perpindahan Kraton Yogyakarta dari daerah Gampingan menuju ke lokasi Kraton sekarang ini. Puncaknya tentunya dipusatkan di Alun-Alun Utara dan kompleks di sekitarnya.
Dalam kirab ini juga akan ditampilkan pasukan berkuda dari 33 propinsi se-Indonesia dengan hiasan dan busana khas masing-masing. Saat upacara puncak, akan disertai dengan penyerahan Tombak Pataka dan Perda HUT Kota Jogja yang telah disahkan. Diakui Kimpling bahwa kemasan HUT Kota tahun ini mengacu pada even Pekan Gemilang Jogja tahun lalu yang hanya mengutamakan keterpaduan dan keharmonisan.
Kirim Komentar