FKN: Koleksi Ratusan Tahun Berkumpul di JEC

MENYAKSIKAN KOLEKSI BENDA PUSAKA RATUSAN TAHUN MILIK KRATON SE-NUSANTARA tentunya memberikan kenikmatan dan keindahan tersendiri bagi pengunjung. Pameran THE ROYAL HERITAGE & HANDICRAFT EXPOSITION yang dipusatkan di Jogja Expo Center tersebut, akan berakhir hari Rabu (29/09) ini.

Luas area sebesar 500 meter persegi dibatasi dengan pagar kayu ukiran jati Jepara setinggi 3 meter yang memisahkan dengan stan yang lain membuat perhatian khusus bagi pengunjung apalagi terletak di muka pintu masuk. Dalam stan ekslusif tersebut, berkumpul koleksi 26 kerjaan yang berjumlah 150 buah mulai dari buku kuno tulisan tangan, Al`Quran, keris, mahkota dan perlengkapan raja hingga perangkat perkawinan kerajaan.

Dengan koleksi berumur hingga 200 tahun tersebut, pengunjung hanya dibatasi maksimal 200 pengunjung saja, bahkan barang bawaan pengunjung sudah disiapkan khusus oleh panitia sehingga tidak dapat dibawa serta dalam stan ekslusif tersebut. Koordinator Stan Eksklusif tersebut, Helfi Dirix mengatakan bahwa hal penting dalam pameran tersebut berupa benda-benda merupakan atribut yang dikenakan oleh para raja. Pihak panitia juga mengimbau kepada para kraton untuk ikut serta menjaga kelangsungan dan keamanan koleksi selama pameran.

Keamanan benda-benda pusaka tersebut tentunya menjadi prioritas bagi panitia karena tidak ternilai secara kuantitas. Panitia juga mengerahkan keamanan ekstra bekerjasama dengan aparat keamanan. "Pameran kerajaan ini adalah upaya pengenalan budaya kepada masyarakat sehingga keamanan menjadi bagian terpenting bagi kami," tuturnya. Menyinggung mengenai lingkup pameran, Helfi berkehendak jika dapat merangkul secara nasional hingga taraf internasional, kenapa tidak.

Beberapa kraton yang ikut dalam pameran tersebut di antaranya Kasultanan Kesepuhan & Kanoman (Cirebon), Kasultanan Kacirebonan (Cirebon), Kasultanan Negeri Serdang (Sumatera Utara), Puro Pakualaman (Yogyakarta), Ngayogyakarta Hadiningrat (Yogyakarta), Puri Agung Buleleng (Singaraja), Kadato Kie Kasultanan Tidore (Maluku Utara), Kesultanan Buton (Sulawesi Tenggara), Kasultanan Banten (Jawa Barat), Kesultanan Ternate (Maluku Utara), Saoraja Bone (Sulawesi Selatan), Kerajaan Bima (Nusa Tenggara Barat), Istana Mangkunegaran Surakarta (Solo) dan Istana Panembahan Sintang (Kalimantan Barat).