Refleksi Budaya Meztiso dalam Pameran “Apa Kabar Meneer?”

Oleh : Aqidah / Senin, 00 0000 00:00

KEBUDAYAAN MEZTISO SEDANG MENJADI SENTRAL TEMA kegiatan seni yang diselenggarakan dalam rangka Bulan Neo Indies oleh Kedai Kebun Forum. Salah satu kantong budaya ini menggelar berbagai macam even dari pameran seni rupa, monoplay, pemutaran film hingga seminar sebagai rangkaian acaranya. Pameran Seni Rupa "Apa Kabar Meneer?" telah menjadi pembuka rangkaian kegiatan ini. Pameran yang berlangsung di Galeri Utama Kedai kebun Forum ini masih berlangsung hingga 18 Oktober 2004 mendatang.

Londo adalah sebuah konsep yang terkait dengan sebuah istilah indo yang dipopulerkan pada permulaan abad ke 20. Indo kurang lebih dipakai untuk menyebut seseorang yang berdarah campuran, Belanda atau etnis Eropa lainnya dengan "pribumi". Percampuran itu kemudian bukan melulu melahirkan suatu kelompok orang dengan ciri-ciri fisik tertentu, akan tetapi kemudian lebih jauh menyebabkan terjadinya sebuah percampuran dua kebudayaan dengan karakter yang berbeda. Kebudayaan meztiso atau campuran pada konteks Indonesia itu kemudian dikenal dengan istilah indies.

Percampuran kebudayan itu tidak berhenti manakala penjajahan fisik itu terhenti pada pertengahan 70-an, akan tetapi berlanjut dengan sebuah bentuk "pejajahan" baru yang menempel berbarengan dengan masuknya modal asing ke Indonesia. Pada situasi inilah kebudayaan meztiso atau indies ini memperoleh pemaknaan barunya, memperoleh "baju" barunya. Telah muncul kemudian sebuah "meztiso gaya baru" dengan ciri yang relatif seragam di beberapa wilayah yang kurang lebih mempunyai pengalaman kolonial yang serupa dengan Indonesia.

Selain memaknai pameran ini dengan meztisoisme, pameran ini juga bertujuan untuk meneliti kembali makna dari indo, indies atau meztiso itu. Keenam seniman yang berpameran dalam pameran seni rupa ini adalah Alfi Jumaidi, Tita Rubi, Sumaryono, Galam Zulkifli, RM. Soni Irawan, Wimo Ambala Bayang.

Seperti Wimo Ambala yang ditemui GudegNet di sela acara pembukaan pameran ini mengatakan bahwa penjajahan masa kini lebih pada cara teknologi seperti gaya hidup, kunjungan-kunjungan, dan berbagai aspek yang bisa kita lihat setiap saat di depan kita. Wimo menampilkan 2 buah karya video bertajuk WasWesWos dan KissMe. Video berdurasi kurang dari 2 menit itu menyentuh kita bahwa sebenarnya saat ini kita tidak lagi peka terhadap hal-hal yang baru.

Pameran ini juga merupakan pembacaan kembali untuk melihat betapa kita cepat sekali lupa pada perkara-perkara penting. Kita selalu terpesona pada hal yang "baru", dengan tidak sepenuhnya kritis menanyakan tentang ke"baru"an itu, apakah ia benar-benar baru dan lain sebagainya. Pameran ini juga merupakan refleksi untuk kita terhadap hal baru di depan kita karena karena kita tidak lain adalah para meneer itu sendiri. Hal ini semakin menguatkan dalil bahwa waktu itu tidaklah suatu yang bergerak maju semata, akan tetapi berputar pada sebuah poros yang menyebabkan sesekali suatu yang sama akan terjadi kembali.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini