Bahasa Indonesia sebagai Strategi Budaya Hadapi Globalisasi

Oleh : anton / Senin, 00 0000 00:00

DI TENGAH PUSARAN GLOBALISASI yang mencengkram kuat budaya manusia, sebuah kearifan lokal layak dijadikan tameng oleh manusia untuk mengkokohkan jati diri sebagai makluk berpendirian agar tak terjebak pada sistematika kehidupan modern yang seringkali merasa lebih superior dibanding kehidupan lokal yang tradisional. Bahwa suatu daya saing yang tinggi pun layak dimiliki oleh suatu bangsa untuk tidak tersubordinasi pusaran budaya global tersebut. Yang menjadi pertanyaan kemudian, kearifan lokal seperti apakah yang bisa dijadikan daya saing kita untuk dapat mempertahankan identitas diri bangsa tanpa tertinggal oleh pesatnya kemajuan jaman?

Lewat "Budaya Global, Masyarakat Kita dan Sastra : Perspektif Pendidikan", pengamat seni dan budaya Prof. Dr. Suminto A. Sayuti dalam Saresehan Kebahasaan dan Kesastraan di Balai Bahasa Yogyakarta, Jl I Dewa Nyoman Oka 43, Sabtu (30/10) lalu dalam rangkaian bulan bahasa Oktober ini mencoba memberikan pendapatnya. "Keunggulan kompetitif bangsa, yaitu keunggulan yang memungkinkan bangsa mampu bersaing dengan yang lain harus dimiliki dan menjadi mendesak untuk diupayakan," paparnya.

Keunggulan tersebut menurut Suminto melalui penggalian dan pengembangan potensialitas diri yang dalam perspektif kultural berupa upaya menyiapkan diri agar menjadi ha-na ca-ra-ka. "Yakni manusia yang memilki cipta, rasa dan karsa serta mampu mewujudkannya dalam karya yang merupakan salah satu jalan yang nalar untuk itu," jelas Dekan FBS-UNY tersebut. Upaya peningkatan secara kulural itu sendiri yang dibarengi dengan cara berpikir konseptual, kompetensi yang memadai serta pembangunan kerja sama diharapkan dilakukan secara imperatif. Bahwa pencarian keunggulan dan pengupayaan diarahkan pada tujuan untuk menggantikan taraf kehidupan yang bersifat mediokratis, yakni keadaan yang sedang-sedang saja.

"Situasi kesadaran budaya tersebut harus selalu ditumbuhkan karena setiap proses persentuhan dan perjumpaan budaya pada hakekatnya merupakan proses dialektik dan karenanya harus disiasati secara strategis," ungkap Suminto. Lewat peningkatan penghayatan masyarakat terhadap karya susastra merupakan jalan yang tersedia untuk itu. "Karena sastra merupakan suatu tempat yang wajar dan layak baik persemaian maupun persemayaman nilai-nilai manusiawi, yakni nilai-nilai yang tersudutkan, mengalami distorsi dan bahkan seringkali hilang dalam proses global," paparnya.

Sementara sastrawan sebagai pencipta karya sastra harus mempunyai keyakinan dalam proses kreatifnya sebagai suatu pembelajaran dalam upaya peningkatan tersebut. Penyadaran yang berlaku bagi diri sendiri sebagai subyek atau pelaku yang secara sadar bertindak untuk mengatasi realitas yang mengkondisikannya melalui sikap kritis dan kreatif hingga sampai pada pemikiran dan tindakan praksis tertentu.

Ditambahkan oleh pakar Ilmu bahasa dari Malang Prof. dr. Suisana Kweldju, kepedulian masyarakat terhadap bahasa mutlak diperlukan sebagai upaya peningkatan daya saing di era global tersebut. Bangsa Indonesia harus mencintai bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa yang tak akan bisa tergantikan oleh bahasa manapun karena bahasa tersebut merupakan produk dari budaya Indonesia sendiri. Namun pengertian mencintai tersebut tidak sekedar memanfaatkan seperti halnya yang pada umumnya ditulis dalam kurikulum bahasa, yaitu memungkinkan semua anak untuk dapat mengembangkan kemapuan bahasanya bagi pemahaman dan produksi bahasa secara untuh dan maksimal.

"Mencintai bahasa Indonesia tentu memuat pengertian bahwa tidak saja kita mengambil manfaat dari bahasa Indonesia, tetapi kita berbuat sesuatu supaya bahasa Indonesia layak disebut bahasa yang berperan di dunia," papar Suisana. Dengan demikian tidak akan timbul kekhawatiran untuk belajar bahasa asing di luar bahasa Indonesia karena bisa dimanfaatkan pula sesuai porsinya sebagai nilai tambah yang dapat dicapai oleh bangsa Indonesia.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini