Setelah pergerakan awan panas yang kini mendominasi di arah hulu Kali Gendol
dengan jarak luncur maksimum 4 km, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi
Kegunungapian Yogyakarta (BPPTK) hari ini (Senin, 05/06) melaporkan terjadinya
longsoran punggung lereng Geger Boyo yang terletak di sisi tenggara Gunung Merapi.
"Longsoran Geger Boyo ini mau tak mau membuat kita (BPPTK -red) mempertahankan status AWAS Merapi karena dengan demikian potensi terjadinya luncuran lava dan awan panas semakin berbahaya," jelas Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTK, Subandriyo kepada wartawan Senin sore (15.00 WIB) ini.
Daerah yang kembali menjadi terancam akan bahaya awan panas adalah dusun Kinahrejo di Kabupaten Sleman dan juga dusun Baleran di Kabupaten Klaten. Kedua lokasi ini cukup dekat dengan puncak Merapi dan juga berada di arah tenggara di mana arah ini menjadi lebih mulusnya peluangnya untuk luncuran lava pijar.
Semalam (04/06) terdengar bunyi ledakan dari puncak Merapi yang dikonfirmasi oleh pihak BPPTK sebagai longsoran batu yang bertumbukan dengan daerah penahan serta bongkahan batu lain yang berada di bawahnya sehingga menghasilkan suara dahsyat bagaikan ledakan kawah Merapi.
Kirim Komentar