Berdasarkan hasil analisis data pemantauan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, status aktivitas Gunung Merapi masih dinyatakan AWAS.
Tanggal 05 Juni 2006
Berdasarkan pengamatan visual BPPTK, keadaan asap solfatara berwarna putih tebal
dengan tekanan lemah, tinggi asap maksimum 400 meter teramati dari Pos Jrakah.
Cuaca di sekitar puncak cerah pada pagi hari, sedang siang, sore, dan malam hari
berkabut dan mendung.
Dari Pos Kaliurang teramati 17 kali guguran lava pijar mengarah ke hulu Kali Krasak dan hulu Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 2 kilometer, dan 22 kali mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak luncur maksimum 1 kilometer.
Awan panas yang teramati secara visual sebanyak 9 kali mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 3 kilometer, dan 1 kali ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur 1,5 kilometer.
Dari rekaman seismograf, terdapat gempa MP 9 kali, gempa guguran 300 kali, awan panas 157 kali dan gempa tektonik 17 kali.
Tanggal 06 Juni 2006 (00.00-06.00)
Keadaan asap solfatara berwarna putih tebal tekanan lemah, tinggi 50 meter teramati
dari Pos Selo. Awan panas teramati dari Pos Kaliurang sebanyak 12 kali ke arah
hulu Kali Gendol dengan jarak luncur maksimum 2,5 kilometer.
Sementara itu guguran lava pijar teramati 35 kali menuju hulu Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum 2 kilometer dan 42 kali menuju hulu Kali Gendol dengan jarak luncur maksimum 1 kilometer.
Rekaman seismograf mencatat sebanyak gempa MP 3 kali, gempa guguran 66 kali, awan panas 32 kali, dan gempa tektonik 5 kali.
Kirim Komentar