Setelah melalui proses yang hati-hati, tim forensik gabungan dari DVI Nasional dengan dibantu oleh DVI Australia akhirnya berhasil mengidentifikasi kelima jenazah terakhir yang masih ada di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Kelima jenazah tersebut adalah Allison Sudrajat, Henry Morgan Saxon Mellish, Brice Steele, Mark Scott dan Elisabeth O’neill. Warga Australia tersebut tercatat dalam manifest pesawat Garuda GA-200 yang terbakar di sekitar Bandara Adisucipto Yogyakarta pada hari Rabu (7/3).
Dalam jumpa pers pada hari Sabtu (10/03) di gedung Administrasi Pusat RSUP Dr Sardjito, tim forensik yang terdiri dari dr IBG Surya Putra Pidada, Prof Dr drg Sudibyo, dr Budi Mulyono, Prof Dr dr Sutaryo, Kombespol dr Slamet Poernomo, Prof Etty Indarti dan Michael Travers (Kepala Disaster Victim Identification Australian Federal Police) mengaku proses identifikasi korban sangat terbantu dengan data antemortem dari Australia seperti foto gigi di samping barang yang masih melekat di tubuh korban.
Ketika ditanya tentang proses pemulangan jenazah, dr IBG Surya Putra Pidada menjelaskan bahwa pemulangan jenazah harus sesuai dengan proses hukum yang berlaku, "Kita menggunakan peraturan yang berlaku di kedua belah pihak," jelasnya kepada wartawan.
Dengan diidentifikasinya kelima jenazah yang merupakan warga negara Australia tersebut, maka genaplah proses identifikasi 21 korban meninggal pesawat Garuda. Korban tersebut terdiri dari 8 wanita dan 13 pria, 16 diantaranya merupakan warga negara Indonesia sedangkan 5 lainnya merupakan warga negara Australia.
Kirim Komentar