Sebanyak lebih dari 300 kain batik dengan berbagai motif, Selasa (27/11) dipamerkan
di Galeri Batik Jawa, sebuah galeri yang pada hari yang sama resmi dibuka sebagai tempat memamerkan
koleksi batik keluarga besar Suliantoro Sulaiman.
Beragam motif batik dipamerkan diacara pembukaan galeri yang beralamat di Jl.
AM Sangaji 72 Yogyakarta ini. Acara pembukaan ini merupakan rangkaian program
pembukaan kembali Mustokoweni - the Heritage Hotel setelah beberapa waktu direnovasi untuk ditingkatkan fasilitas hotel dan pelayanannya.
Pembukaan kembali hotel yang dimanfaatkan sebagai ruang seni ini merupakan revitalisasi
dari semangat pendiri Hotel Mustokoweni, almarhumah Ibu Oemi Salamah Prawironegoro (1902-1977), musisi dan ahli mode dari Yogyakarta.
Dalam pameran tersebut dipamerkan beragam batik koleksi Keluarga Besar Suliantoro
Sulaiman dengan motif antara lain Sekarjagad, Tambal, Pisan Bali, Bokor Kencono,
Parang, Latar Gringsing, dll. Yang menarik dari koleksi yang dikumpulkan bertahun-tahun
tersebut adalah, selain keindahan motif dan detil pembatikan, ekspresi dari masing-masing
daerah pembatikan memiliki ciri tersendiri.
Koleksi batik pada tersebut berasal dari 24 daerah di Jawa yakni Yogyakarta,
Imogiri, Bantul, Gunung Kidul, Bayat-Klaten, Solo, Sragen, Wonogiri, Purworejo,
Kebumen, Banyumas, Banjarnegara-Sokarajas, Tegal, Brebes, Pekalongan, Batang,
Semarang, Tulungagung, Pati, Lasem, Tuban, Cirebon, Indramayu, dan Garut.
Pameran yang akan dibuka untuk umum pada 28 November - 8 Desember 2007 ini merupakan
pamseran batik koleksi tiga generasi, yakni generasi Oemi Salamah Prawironegoro,
Suliantoro Sulaiman, dan Sita Adishakti (generasi ketiga-red).
"Ini merupakan pameran batik koleksi tiga generasi yakni generasi Oemi Salamah
Prawironegoro, Suliantoro Sulaiman, dan saya (Sita Adishakti-red). Koleksi yang
dipamerkan sekitar 300 lebih, dimana koleksi tertua adalah motif Parangkusumo
yang dibuat sekitar tahun 1800-an," papar Sita Adishakti, pengelola Galeri Batik
Jawa kepada GudegNet di sela acara pembukaan.
Galeri ini, oleh Suliantoro Sulaiman diharapkan berguna bagi semua orang yang
menyukai batik disamping mampu melestarikan seni budaya Jawa serta menjadikan
kawasan Kali Code sebagai kawasan wisata. "Semoga tempat ini dapat berguna bagi
semua orang serta mampu menjadikan kawasan Kali Code sebagai tempat wisata."
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi
DIY, Syahbenol Hasibuan sependapat dengan Suliantoro Sulaiman agar galeri ini
dapat berguna bagi semua pihak khususnya bagi kelestarian seni budaya, perkembangan
perdagangan dan pariwisata di Jogja.
"Semoga galeri ini bisa berguna bagi semua pihak, khususnya bagi kelestarian
seni budaya, perkembangan perdagangan dan pariwisata di Jogja," jelas Syahbenol
Hasibuan dalam sambutan pembukaan Galeri Batik Jawa Selasa malam (27/11).
Selain melestarikan batik sebagai salah satu produk seni budaya Jawa khususnya
Jogja, Galeri Batik Jawa ini diharapkan juga mampu menarik wisatawan untuk menyaksikan
berbagai koleksi batik dari abad ke-19 hingga abad sekarang.
Galeri Batik Jawa Pamerkan Koleksi Batik Tiga Generasi

Kirim Komentar