
Tepuk tangan meriah penonton memenuhi hall Taman Budaya Yogyakarta tatkala STUDSY Band membawakan komposisi musik dari Film James Bond dan Star Wars. "Kita nunggu lagu-lagu soundtrack film. Star Wars dan James Bond. Nggak sabar rasanya," jelas Maya Lupita, Mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta yang malam itu datang bersama teman-temannya.
Tak dapat dielak lagi, komposisi musik James Bond yang dibawakan selama lima menit itu kontan membuat semua penonton memberikan standing applause. Menyusul kemudian komposisi Star Wars yang berdurasi sekitar lima belas menit menambah hangat suasana TBY yang sebelumnya diguyur hujan lebat.
Dekan Fakultas Seni Pertunjukkan ISI, T. Bramantyo menyatakan penghargaannya bagi semua yang terlibat dalam konser ini termasuk penonton yang hadir. Pada kesempatan yang akan datang, diharapkan semakin banyak pihak yang mendukung konser simponi bertajuk The Rhythm Revival ini.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya acara ini. Saya harap untuk tahun depan akan makin banyak pihak yang peduli akan musik simponi seperti ini. Karena terbukti bahwa alat musik tiup sendiri bisa mendirikan sebuah kelompok musik yang tak kalah dengan lainnya," ujar T. Bramantyo, Dekan Fakultas Seni Pertunjukkan.
Kelompok alat musik tiup ini menghadirkan lima belas repertoar yang dibawakan dalam dua sesi dengan jeda istirahat selama lima belas menit. Kelima belas repertoar itu antara lain Fanfare For Common Man, Tango for Winds, Ammerland, Divertimento, Bright City, Trombone Spagnolo, Bohemian Rhapsody, Fattore Jam, Santorini dan komposisi musik spesial dari soundtrack-soundtrack film ternama seperti Phantom of The Opera, Hook, Final Fantasy VII, James Bond, Star Wars, dan Mission Impossible.
Kehadiran flute, clarinet, horn, oboe, trumpet, saxophone, trombone, fagot, euphanium, tuba, contra bass, keyboard, perkusi dan timpani membawa atmosfir yang berbeda pada malam itu. Gesekan biola yang biasa kita lihat pada pertunjukkan musik simponi tak ada di sini. Ya, STUDSY Band ingin menampilkan warna musik yang berbeda, mereka ingin menunjukkan bahwa alat musik tiup mampu mendirikan orkes musik sendiri.
Di tengah-tengah acara juga diputar profil dari STUDSY Band yang secara tegas menyatakan bahwa mereka ingin memasyarakatkan orkes alat musik tiup. Dengan dimainkannya repertoar soundtrack-soundtrack film yang sudah dikenal orang, diharapkan mampu ditemukan warna musik baru dari lagu itu.
"Kami ingin memasyarakatkan orkes alat musik tiup ini. Oleh karena itu kami mencoba mengangkat repertoar dari soundtrack-soundtrack film yang sudah dikenal orang, dimana banyak sekali kita temukan kembali warna-warna musik yang baru di dalamnya." katanya.
Acara malam itu ditutup dengan tepuk tangan penonton yang begitu meriah. Tak disangka ternyata penonton diberi kejutan berupa bonus tambahan komposisi. Tiga buah komposisi musik dibawakan secara medley dari STUDSY Band khusus untuk penonton. Beberapa orang pun berteriak "Bravo bravo bravo" pada akhir acara.
Kirim Komentar