Pameran clothing dan distro Kickfest yang dibuka mulai hari ini (2/4) di Jogja Expo Center (JEC) dibanjiri pengunjung. Setidaknya, sekitar 15 ribu orang pengunjung Kickfest yang sebagian besar adalah remaja telah memenuhi antrian di JEC sejak 90 menit dibuka.
Juru bicara Kickfest 2010, Ridho Alhadi menyatakan optimis bahwa pelaksanaan Kickfest di Jogja kali ini tidak akan kalah ramai daripada pada tahun lalu yang kunjungi sekitar 72 ribu orang selama tiga hari penyelenggaraannya.
"Kami hanya menargetkan setidaknya sama seperti penyelenggaraan tahun lalu sekitar 70 ribuan pengunjung. Tapi diskon hingga 30 persen dari sejumlah brand saya harap bisa menarik pengunjung yang lebih banyak," katanya di JEC, Jumat (2/4).
Lebih lanjut Ridho menyatakan, pada penyelenggataan Kickfest tahun ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas produk tiap-tiap brand lokal yang turut dalam pameran, agar mendatang tak hanya dipasarkan di daerah saja.
"Nantinya diharapkan akan ada brand nasional yang diciptakan oleh brand lokal yang bisa dipasarkan di tingkat nasional," harapnya.
Menurutnya, jika nanti memang ada brand yang dipasarkan secara nasional, hal itu tidak akan mengurangi eksklusivitas dari brand itu sendiri. Karena eksklusivitas sebuah clothing dan distro tak hanya didasarkan pada kuantitas item yang diproduksi saja.
"Satu brand masih tetap dianggap eksklusif meski mungkin diproduksi hingga seribu item untuk satu desain. Itu karena brand tersebut memang telah dari awal eksklusif dari sisi desain dan harganya di pasaran," tegasnya.
Saat ini, clothing dan distro yang pertama kali dikenal konsepnya di Indonesia pada 1996 ini memang masih terbatas di sejumlah kota besar di Indonesia saja. Selain Bandung tentunya, sebagai barometer clothing dan distro tanah air, Jogja, jakarta, dan Malang mulai memperlihatkan geliat salah satu bentuk industri kreatif tersebut.
Berbeda dengan produk lain yang cenderung memunculkan trend pada tiap masanya, produk clothing dan distro sama sekali tidak memperlihatkan wacana tersebut. Trend, bagi produsen clothing dan distro adalah sesuatu yang harus mereka ciptakan setiap waktu.
"Trend yang ada di clothing dan distro tergantung dari brang masing-masing. Setiap brand bisa menciptakan trend-nya sendiri-sendiri. Itu tidak ada patokannya," tandasnya.
Sekitar seribu produsen clothing dan distro yang ada ditanah air, saat ini setidaknya rata-rata menciptakan hanya 100-200 item untuk setiap desain yang mereka buat. Mereka terkadang melakukan repeat atau mencetak ulang jika produk tersebut memang sangat diminati dan didari konsumen. Tapi hal tersebut tidaklah jamak dalam dunia clothing dan distro.
Kirim Komentar