![](/cni-content/uploads/files/images/berita/201208/20120828_ugm3.jpg)
Moralitas menjadi sebuah komitmen dalam rangka menjaga nilai-nilai seperti pengabdian, tanggung jawab, kebenaran dan kejujuran. Sebagai generasi muda, kapasitas intelektual memang wajib dimiliki, namun nilai- nilai yang telah disebutkan tadi merupakan sebuah kuajiban utama yang wajib dipegang teguh bagi civitas akademika UGM yang di tanggal 28 Agustus 2012 kemarin telah diwisuda sebanyak 1329 Program Sarjana, di Grha Sabha Pramana UGM Yogyakarta.
"Permasalahan ini diakibatkan oleh ketidakmampuan kita dalam menjunjung tinggi moralitas
dan komitmen terhadap kepentingan bangsa. Menjadi bangsa yang cerdas adalah sebuah keharusan," jelas Rektor, Prof. Dr.
Pratikno, M.Soc., kemarin.
Amanat "mencerdaskan kehidupan bangsa" seperti yang ditulis dalam pembukaan UUD 1945 harus
diartikan lebih dari sekedar meningkatkan kecerdasan putra-puri negeri ini. Bahwa upaya yang lebih penting adalah bagaimana
mencerdaskan bangsa, mencerdaskan bangsa Indonesia untuk bisa berpikir dan membuat langkah bijak bagi kepentingan masyarakat
dan kemartabatan bangsa.
"Saya yakin, bangsa Indonesia menunggu kiprah saudara-saudara, para alumni UGM. Tentu saja
sangat dibutuhkan kerjasama antar civitas akademika, alumni dan keluarga besar UGM untuk meningkatkan kecerdasan kita sebagai
bangsa," ungkap Rektor.
Sebanyak 374 lulusan mencapai predikat cumlaude atau 28,53% dari 1312 lulusan. Sementara
Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi diraih Listyanti Aninda, dari Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dengan
IPK Kumulatif 3,96.
Wisuda Program Sarjana Periode IV 2011/2012, UGM telah mewisuda 1.329 sarjana dengan lama
studi rata-rata 4 tahun 6 bulan. Waktu studi paling cepat diraih Mahmudatu Rausyana Fikri, dari Program Studi Sastra Jepang,
Fakultas Ilmu Budaya dalam waktu 3 tahun 1 bulan, dan lulusan termuda adalah Armita Athennia dari Program Studi Gizi
Kesehatan, Fakultas Kedokteran yang berhasil lulus sarjana pada usia 19 tahun 11 bulan 1 hari.
Kirim Komentar