Petinggi beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengadakan pertemuan membahas sinergi bersama pengelola objek wisata guna mengembangkan potensi di wilayah Jogja, Solo dan Semarang (Joglosemar).
BUMN itu antara lain maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Citilink, PT Kereta Api Indonesia, Pelni, Damri, Pelindo serta Angkasa Pura I, Hotel Indonesia Natour, Aerowisata, Patra Jasa, Perhutani, Perkebunan Nusantara (PTPN) IX serta Taman Wisata Candi (TWC) sebagai organisator guna menumbuhkan kerja sama diantara perusahaan milik negara tersebut.
Hadir mewakili pertemuan yang diadakan di kantor PT TWC di kawasan candi Prambanan pada Rabu (20/04) itu antara lain Judith Dipodiputro, Gatot Satriawan, direktur Aerowisata, Hendrika Nora Sinaga, anggota Dewan Komisaris PT Perusahaan Pengelola Aset, Edy Setijono, direktur PT TWC Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko, Wawan Ariyanto, Corporate Deputy Director Passenger Transport Marketing & Sales PT KAI, Soeminto, Customer Service PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, serta Senior Manager Pelayanan SDM Pelindo 3, Nugroho Dwi Priyohadi.
Pemilihan Joglosemar karena ketiga wilayah tersebut merupakan titik strategis bagi provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta Jawa Tengah. Ketiganya dipandang berpotensi menumbuhkan pembangunan dan secara nasional menjadi prioritas untuk menggerakkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Semisal, terdapat warisan budaya dunia candi Borobudur yang ada di Magelang. Ada candi Prambanan dan Ratu Boko yang berlokasi di provinsi Jawa Tengah dan DIY. Masih ada Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta, kawasan pegunungan Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, Telomoyo, Prau serta Ungaran. Ada juga Kota Lama di Semarang serta museum Kereta Api di Ambarawa, Jawa Tengah.
Tingginya potensi kawasan itu dipandang para pelaku bisnis dan BUMN memerlukan pengembangan jaringan baik di antara pengelola jasa, pendukung aksesibilitas, akomodasi, pemasaran, informasi teknologi serta sumber daya manusia.
Bentuk sinergi itu, menurut Soeminto, Customer Service PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto dengan adanya varian moda transportasi. “Nantinya akan ada transportasi yang menghubungkan ketiga kota itu,” katanya.
Ia menambahkan semisal penumpang dari bandara Adisucipto, Yogyakarta yang akan menggunakan penerbangan dari bandara Adi Sumarmo, Solo, mendapat transportasi khusus, semisal kereta api dan mendapat akses yang memudahkan. “Begitu juga mudah saat boarding.”
Sedangkan PT KAI masih mengkaji kembali apakah akan menghidupkan stasiun yang saat ini statusnya tidak aktif, seperti stasiun di kota Magelang yang lokasinya diantara Yogyakarta dan Semarang.
Edy Setijono, dari PT TWC melihat sinergi ini menjadi tantangan yang sangat besar. “Persoalan yang paling mendasar menjadikan masyarakat lokal siap dan sadar wisata,” imbuhnya.
Kirim Komentar