Pulang kampung atau istilah lainnya mudik merupakan tradisi turun-temurun saat Idul Fitri tiba. Selain bertujuan mendekatkan relasi antar anggota keluarga, sisi lain dari pertemuan itu ialah jadi ajang pamer. Ada sisi positifnya. Ada juga negatifnya. Lalu, apa sih hal yang dipamerkan saat pulang kampung? Ini dia 5 daftarnya.
#1 Pamer Gadget
Gawai atau gadget biasanya menjadi alat pamer paling sering digunakan. Biasanya, mereka yang mudik akan membawa gawai terus menunjukkan ke tetangga-tetangga di kampung halaman. “Ini bisa buat motret loh. Bisa bikin video juga. Coba deh-coba deh.” Tidak ada salahnya sih pamer gawai, tapi yang jadi masalah kalau terus dibumbui kata-kata,”Makanya kerja dong di Jakarta biar bisa beli yang kayak gini.”
#2 Pamer Kata-kata Lu-Gue-Lu-Gue-Lu-Gue
Entah kenapa saat Lebaran kampung di pelosok mendadak jadi Jakarta versi mini. Bisa jadi begitu sulitnya kata-kata lu gue lue gue ini dihilangkan karena begitu sering diucapkan. Namun semakin lucu kalau itu diucapkan kepada teman-teman sebaya yang dulunya mengalami perasaan senasib sepenanggungan di desa.
“Eh, lu sekarang kerja dimana. Idih, masih nyabin (bekerja di sawah) yak.” Atau
“Lu tunggu bentar yak. Bapak sama ibu masih ndangir (membersihkan rumput di sawah).”
“Iya deh. Iya deh. Ntar malem kita ketemu di prapatan ya.”
“Eh, kalau gue tidur tolong dibangunan (dibangunin) yah.”
Sebenarnya pengucapan itu oke-oke saja selama tidak dibuat-buat untuk menunjukkan status lebih tinggi karena sudah hijrah ke kota atau tempat yang dianggap lebih maju.
#3 Pamer Mobil
Salah satu kisah unik saat mudik Lebaran ini saat jalanan di kampung tiba-tiba penuh dan berubah jadi showroom dadakan. Semakin lucu karena setelah sampai pemudik keliling kampung menggunakan mobil dan melambai-lambaikan tangan. Tak masalah itu mobil sewaan atau milik pribadi. Yang penting bukan mobil dinas apalagi hasil korupsi.
#4 Pamer Perhiasan
Selain gawai, mobil, kata-kata lu gue, lue gue yang bertebaran, biasanya mudik juga diisi mereka yang menggunakan perhiasan berkilauan dan bling-bling. Sisi positif dari “pertunjukan” itu ialah memunculkan keinginan bekerja keras agar mencapai standar hidup yang sama. Sedangkan sisi negatifnya ialah menimbulkan kecemburuan sosial.
#5 Pamer Sikap “Cuek Dadakan”
Bukan hanya tahu saja yang digoreng dadakan. Sikap cuek pun juga bisa dadakan. Sikap ini biasanya justru terjadi pada pemudik yang membawa anak-anaknya. Mereka sudah dibekali gawai sejak dari rumah. Akibatnya, saat di rumah simbah atau saudara bapak atau ibunya mereka cenderung asyik dengan gawainya lalu enggan berinteraksi. Saat ada tamu datang, mereka dipanggil, bersalaman, masuk kamar lagi dan meneruskan permainan dengan gawainya.
Tanpa bermaksud mengeneralisir. Semoga Lebaran 2016 ini menjadi ajang bahwa kita memang makhluk sosial. Bukan insan sosial media.
Kirim Komentar