Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Meski sudah tak muda lagi, nama besar musisi Fariz RM tetap bergema. Bahkan, bagi mereka yang usianya jauh lebih muda. Satu buktinya saat perhelatan musik Ngayogjazz 2016.
Hari itu, Sabtu (19/11) Fariz dijadwalkan tampil di panggung genteng Paris sejak pukul 22.15 sampai 23.00 WIB. Di lokasi pembukaan Ngayogjazz 2016 itu, Fariz sepanggung bersama New Orleans Boys, Monita Tahalea, Momo dan Parabiru, MLD Jazz Project, Ricad Hutapea Trio Feat. Renata Tobing, Danny Eriawan Project serta kelompok Sweetener & Andy Bayou Project.
Dijumpai tim gudeg.net saat check sound di hari yang sama, ia mengatakan baginya Ngayogjazz bukanlah sesuatu yang baru. “Tiga tahun lalu saya pernah datang buat Ngayogjazz,” katanya. “Tapi bukan buat main (tampil).” Namun, ia menambahkan, kali ini ia akan tampil membawakan 6 – 7 buah lagu. “Durasinya kira-kira 45 menit.”
Kalimat pertama yang ia ucapkan,” Ini pengalaman luar biasa.” Ia menambahkan, “Terima kasih untuk Ngayogjazz yang sudah mengangkat martabat saya dari penyanyi pop menjadi penyanyi jazz.” Ia menyanyikan beberapa lagu. Satu diantaranya bertajuk Hasrat dan Cinta.
Menurut pengamatan, penonton sudah menunggu di lokasi sejak satu jam sebelumnya. Jika melihat jadwal yang ada, panggung Paris akan selesai paling akhir sekitar pukul 23.00 WIB. Secara berturut-turut panggung Kodok rampung pukul 22.15 WIB, panggung Morando pukul 20.00 WIB, panggung Kripik pukul 22.30 WIB, panggung Krepus pukul 22.00 WIB, panggung Wuwung pukul 22.15 WIB, sedang panggung Garuda pukul 22.45 WIB.
Belum selesai penampilan di satu panggung, penonton berduyun-duyun berjalan menuju panggung Paris. Saat fotografer dari gudeg.net mengirim gambar lewat pesan singkat, tampak ribuan orang duduk bersila di depan panggung. Mereka menunggu sang Legenda datang.
Di penghujung acara musik tahunan ini, Fariz yang menyabet penghargaan dari majalah Rolling Stone Indonesia sebagai penyanyi solo favorit sepanjang tahun, benar-benar meneguhkan bahwa Ngayogjazz ibarat sebuah jembatan: yang mempertemukan masa depan dan hari ini, merobohkan sekat-sekat antar manusia serta menunjukkan musik itu membawa perubahan karena sanggup memanusiakan manusia.
Penulis : Karni Narendra dan Veronika Sekar
Editor : Albertus Indratno
Saya merasa terhormat mendapat komentar seperti ini. Mendapat perhatian dari masyarakat atas karya yg kita buat adalah karunia Illahi yg tak ternilai . Insya Allah saya akan terus memberi sumbangsih yg bermanfaat bagi eksistensi kesenian negeri tercinta ini ....
Kirim Komentar