Kakao afkir sekarang tempatnya tidak ditempat sampah namun bisa dibuat menjadi barang yang berharga. Dari tangan 4 mahasiswa vokasi ugm, kakau menjadi sabun relaksasi yang ampuh.
Keempat mahasiswa kreatif tersebut diantaranya Isnu Astuti, Nandya Candra, Yuyun Yuliarti, dan Inas Nur Hayati. Keempatnya memanfaatkan biji kako afkir yang kurang bernilai dan berdaya guna menjadi produk yang memiliki daya jual.
Sabun yang diberi nama cacao ginger soap tersebut tercetus gara-gara banyak biji kakao afkir yang tidak terpakai dan banyak jumlahnya dikawasan Kulon Progo.
"Lemak bijinya kami manfaatkan. Ya asalnya dari biji yang sudah pecah atau biji yang gepeng. Terus kemudian kita olah," katanya.
Agar terdapat rasa hangat saat diaplikasikan dikulit, mereka menambahkan ekstrak jahe agar lebih nyaman digunakan terutama ketika musim dingin atau juga bisa digunakan oleh orang-orang yang tinggal dikawasan pegunungan.
Mereka berharap dengan adanya inovasi ini, masyarakat tidak lagi membuang kakao afkir dan bisa mendapat uang tambahan dengan adanya inovasi unik ini.
Kirim Komentar