Karena kegelisahannya menanggapi pentas politik 2009, seniman Jemek Supardi akan menggelar pentas pantomim tunggal "Calegbrutussaurus" pada Rabu, 18 Maret 2009 mulai pukul 20.00 WIB di gedung Sosieted, Taman Budaya Yogyakarta.

Karya tersebut mencoba mengangkat persoalan seputar fenomena para caleg di pemilu 2009 ini. Banyaknya caleg yang memajang foto-foto dijalanan, bagi Jemek, merupakan sebuah dagelan politik masa kini. Dengan foto gaya selebritis dan janji-janji muluk mau memperjuangkan rakyat, itu omong kosong karena sebenarnya mereka hanya mau memperjuangkan dirinya sendiri tapi mengatasnamakan pejuang rakyat.

Dalam mitologi Yunani dikenal tokoh bernama Brutus, ia menjadi seoarang penghianat yang tega membunuh Hamlet untuk sebuah kekuasaan. Brutus melakukan itu dengan sebuah kepalsuan pengorbanan untuk menyelamatkan negara. Menurut Jemek, karakter-karakter seprti Brutus itu tidak beda jauh dengan caleg sekarang, berjuang untuk kepentingan pribadi dengan mengatas-namakan rakyat maupun negara.

"Calegbrutussaurus" adalah sebuah trilogi yang menggambarkan karakter caleg sekarang dengan karakter Brutus yang ada dalam epos Hamplet dari ranah budaya Yunani. Brutus adalah manusia yang memiliki karakter culas, berjuang untuk kepentingan ego pribadi, namun untuk mewujudkan niatnya itu Brutus membungkusnya dalam heroisme nasionalisme untuk sebuah negara. Meski tidak semua caleg berwatak culas, namun ada paralelnya dengan karakter Brutus dalam epos Hamlet. Munculnya banyak caleg, sungguh sebuah fenomena sosial-politik yang layak untuk menjadi renungan itu sebuah cermin masyarakata kita, identifikasi apa yang tepat untuk menggambarkan masyarakat kita saat ini?

Trilogi Calegbrutussaurus 01 # Teror Kotak-Kotak Warna
Hadirnya bendera-bendera dengan beragam warna dan gambar wajah yang mengumbar ramah senyum dan gaya, justeru tidak menghadirkan keteduhan hati bagi siapa saja. Deretan nama yang begitu asing, tiba-tiba selalu menyapa ramah dan membawa hembusan kebaikan-kebaikan semu semakin menjadikan jalanan terasa sumpeg. Tiba-tiba sang waktu menjadikan kata rakyat menjadi primadona untuk dipuja dan dirayu dengan beragam cara. Siapakah mereka?

Trilogi Calegbrutussaurus 02 # Teror Kotak-Kotak Janji
Gemuruh suara membisingkan telingan, menyeret kotak-kotak janji untuk sebuah impian hampa itu seakan menusuk kerasnya jalanan kota dan desa. Dari radio, tv, koran-koran, dan selebaran-selebaran jaji-janji meluncur berjejalan diujung kuping setiap orang. Setiap detik, janji-janji tak henti meluncur hingga memenuhi udara. Kemana sebenarnya ia akan terhenti?

Trilogi Calegbrutussaurus 03 # Teror Kotak-Kotak Suara
Bagai memasuki sebuah lorong kotak ajaib, konon akan mampu merubah nasib jutaan manusia untuk beberapa waktu mendatang. Wow, benar-benar sebuah keajaiban. Tapi benarkah sebuah suara bisa membalik nasib, sungguh dasyat, kotak apakah itu? Apakah kotak itu jelmaan dari Tuhan? Atau mungkin, memang sengaja Tuhan sembunyi di sudutu, pada saat jutaan orang tengah mencontreng pada tanda tertentu nanti?