Pameran Gambar Clementine Oomes
[Expired] 10 - 17 Juli 2009
Pameran oleh perupa wanita asal Belanda ini akan dibuka pada Jumat, 10 Juli 2009 pukul 19.30 WIB, dan akan berlangsung hingga 17 Juli mendatang di Karta Pustaka (Pusat Kebudayaan Indonesia - Belanda), Jl. Bintaran Tengah 16 Yogyakarta.
Clementine Oomes (1970), seorang wanita perupa dari Belanda. Ia menempuh pendidikan seni rupa di Amsterdam School of Arts & Teaching di Amsterdam, dan Royal Academy of Arts, The Hague, Belanda. Ia banyak menggambar ilustrasi untuk media cetak maupun untuk buku. Figur-figur yang digoreskannya adalah hasil pengembaraan imajinasinya yang tak terkekang. Ia menggores dan mencitrakan figur manusia, benda maupun hewan dengan kebebasan imajinasinya. Kadang mereka nampak realistis, lain kali terlihat simplistis, dan surealis. Ia senang bermain dengan imajinasi kreatifnya, dan menciptakan atmosfir bermain dalam gambar-gambarnya.
Dalam berkarya ia mengaku terinspirasi oleh banyak hal, buku dan pintu, kartu dan catatan, pertengkaran dan air mata, kerut-merut dan kambing, tidur nyenyak dan rasa takut, nyanyian dan rusa, stroberi dan padi, dan banyak hal yang kadang justru bertolak belakang. Karya-karya ilustrasinya dapat berdiri sendiri, terlepas dari teks yang divisualkan, meski pada konteks lain karyanya adalah representasi visual dari teks.
Clementine Oomes (1970), seorang wanita perupa dari Belanda. Ia menempuh pendidikan seni rupa di Amsterdam School of Arts & Teaching di Amsterdam, dan Royal Academy of Arts, The Hague, Belanda. Ia banyak menggambar ilustrasi untuk media cetak maupun untuk buku. Figur-figur yang digoreskannya adalah hasil pengembaraan imajinasinya yang tak terkekang. Ia menggores dan mencitrakan figur manusia, benda maupun hewan dengan kebebasan imajinasinya. Kadang mereka nampak realistis, lain kali terlihat simplistis, dan surealis. Ia senang bermain dengan imajinasi kreatifnya, dan menciptakan atmosfir bermain dalam gambar-gambarnya.
Dalam berkarya ia mengaku terinspirasi oleh banyak hal, buku dan pintu, kartu dan catatan, pertengkaran dan air mata, kerut-merut dan kambing, tidur nyenyak dan rasa takut, nyanyian dan rusa, stroberi dan padi, dan banyak hal yang kadang justru bertolak belakang. Karya-karya ilustrasinya dapat berdiri sendiri, terlepas dari teks yang divisualkan, meski pada konteks lain karyanya adalah representasi visual dari teks.