www.gudeg.net, Yogyakarta - Untuk mengantisipasi arus mudik Lebaran 2017, PT KAI Daop VI menambah delapan kereta. Sehingga untuk angkutan lebaran tahun ini ada 20 kereta api reguler, dan 8 kereta tambahan. “Kira-kira kapasitas angkutnya per hari sekitar 4000, delapan kereta itu,” kata Eko Budiyanto, Manager Humas PT KAI Daop VI.
PT KAI membagi masa Lebaran ini menjadi tiga tahapan, yaitu pra lebaran, lebaran dan purna lebaran, dari tanggal 15 Juni hingga 11 Juli 2017.
Untuk pengamanan Lebaran, sudah disiapkan pengamanan dari dalam dan juga luar PT KAI. Total jumlah personil untuk pengamanan lebaran sekitar 500, di mana sebanyak sekitar 150 nya adalah pegamanan eksternal. “Kemanan kita sudah siapkan petugas internal Polsuska (Polisis Khusus Kereta Api), security, maupun pengamanan dari luar, yaitu bantuan dari BKO Polri, TNI maupun POM,” jelas Eko.
Dalam pengamanan Lebaran tahun ini juga disiagakan 4 anjing pelacak yang ditempatkan di Stasiun Tugu, Lempuyangan, Purwosari, dan Solo Balapan. Anjing pelacak ini berfungsi sebagai detector, untuk mendeteksi benda-benda yang bisa meledak dan narkoba.
Pada Lebaran tahun ini juga telah beroperasi kereta baru bernama Mataram Premium yang berkapasitas 768 seat. Mataram Premium ini adalah KA kelas Ekonomi yang berfasilitas seperti kelas eksekutif. Kereta ini baru mulai diberangkatkan 15 Juni lalu. Menurut Eko, kereta ini khusus disiapkan untuk tambahan angkutan lebaran, namun nantinya bisa menjadi kereta api yang beroperasi reguler.
Untuk arus balik tanggal 27 Juni hingga 11 Juli nanti, tiket ke arah Jakarta rata-rata telah habis, terutama jurusan Jakarta maupun Bandung. Sedangkan dari Jakarta ke Jogja atau Solo masih bisa dilayani. Akan tetapi, penumpang ke arah Jakarta masih memiliki kemungkinan mendapat tiket dari calon penumpang yang membatalkan tiket atau mengubah jadwal keberangkatannya. Jumlah tiket yang batal itu menurut Eko bisa mencapai 500 per hari.
Kirim Komentar