www.gudeg.net, Yogyakarta - Festival Jogja Gumregah 2017 dilangsungkan hari ini, Jumat (24/11) di Sanggar Bambu, Tempuran, Tamantirto Kasihan, Bantul. Acara ini mengangkat tema “Srawung Jogja: Temu Komunitas Budaya”. Dengan tema ini, diharapkan hubungan antar komponen masyarakat dapat semakin kokoh. Hal ini disampaikan oleh Widihasto Wasana Putra, ketua penyelenggara festival ini.
“Hari ini ke-Indonesiaan kita masih gampang terkoyak oleh isu agama, politisasi agama. Masih mudah untuk terkoyak politisasi suku etnis. Sehingga Srawung Jogja ini harapan kita memperkokoh hubungan antar komponen masyarakat,” kata Widihasto.
Acara yang berlangsung dari pagi ini diramaikan oleh puluhan komunitas. Sejak pagi, mengalir beragam penampilan seperti jathilan anak dari dusun setempat, tarian naga (liong) dan tarian tionghoa dari Jogja Chinese & Art Centre, pencak koreo dari Paseduluran Angkringan Silat, dan lainnya.
Sedangkan komunitas-komunitas non-perform seperti Komunitas Pelestari Sungai dan Rumah Garuda, berbagi dengan pengunjung tentang kiprah mereka dalam bidang yang mereka geluti dalam talkshow.
“Dengan (tema) srawung ini harapan kita semakin memperkokoh persatuan, kesatuan bangsa. Tidak membeda-bedakan. Berbeda-beda tapi tetap satu,” kata Widihasto.
Ia juga berharap agar kegiatan yang melibatkan masyarakat semacam ini diperbanyak, agar masyarakat luas juga merasakan makna dari keistimewaan Jogja. “Semakin banyak pihak yang dirangkul, dilibatkan, difasilitasi, itu akan semakin bagus, katanya.
Kirim Komentar