Raminten Cabaret Show, Sisi Lain Malioboro

Gudegnet - Menikmati makan malam sembari dihibur live music sangat umum kita temukan di Jogja. Bagaimana jika makan malam kita dihibur cabaret show? Hati-hati, bisa jadi kita tidak menikmati makan malam, tetapi malah sibuk tertawa.

Di Jogja sendiri, cabaret show bisa kita temukan di Hamzah Batik. Di lantai tiga, ada kafe yang dahulu namanya Oyot Godhong, sekarang disebut Raminten 3. Tidak hanya makanan khas Raminten yang tersohor bisa kita temukan di situ, tetapi juga pertunjukan ludruk dan Raminten Cabaret.

Apa sebenarnya kabaret itu? Menurut KBBI kabaret adalah pertunjukan hiburan berupa nyanyian, tarian, dan sebagainya. Definisi kabaret di Indonesia, Jogja pada khususnya , sering salah kaprah bahwa cabaret show itu pertunjukan para cross dresser.

Padahal, segala bentuk hiburan (musik, tari, stand up comedy, sulap) yang dipertunjukkan di tempat makan atau pub dikategorikan sebagai pertunjukan kabaret. Anggapan ini nampaknya dipengaruhi oleh pertunjukan kabaret terkenal di Thailand yang notabene isinya cross-dresser.

Menonton kabaret di Raminten 3 ini layaknya menonton ludruk atau srimulat, sama-sama komedi dan parodi. Hanya saja pengisinya adalah cross-dresser dan penari perempuan yang melakukan lip sync lagu orang lain. Tidak hanya lucu dan menghibur, eksekusi panggung semacam tata cahaya, smoke gun, dan flamethrower layaknya konser akbar turut mendukung penampilan mereka.

Cabaretier (penampil kabaret) Raminten berasal dari beragam latar belakang, yang mungkin tidak diduga oleh banyak orang. Dengan rentang umur 20-40 tahun, pekerjaan sehari-hari mereka beragam dari mahasiswa universitas, pekerja swasta, maskapai, hingga wirausahawan furniture. 

Kebanyakan orang hanya melihat hasil akhir pertunjukan glamor ini, tanpa mengetahui kerja keras di baliknya. Persiapan dimulai satu bulan sebelumnya; tema, kostum, aksi panggung, resital bersama, gladi resik, dan persiapan lainnya. Butuh dedikasi, disiplin, passion, dan intelejensi untuk bisa memberikan parodi yang menghibur.

Saat menyelami suatu karakter untuk penampilan, cabaretier Raminten harus mempelajari penyanyi yang dia parodikan. Dari bahasa tubuh, kostum, gimmick, aksi panggung, tata rias sampai cara penyanyi tersebut berinteraksi dengan penonton harus dipelajari dengan seksama. Selayaknya seorang aktor.

"Aku cari artis yang cukup familiar, masuk ke karakter aku juga, terus kira-kira ini wajahnya bisa dimanipulasi ke wajah aku make up-nya. Ya, lihat fisik juga," jelas Suzzara Vina, salah satu cabaretier yang mengambil karakter utama sebagai Celine Dion. Kadang diselingi dengan karakter Katy Perry, Miley Cyrus, dan Iggy Azalea.

Semua cabaretier Raminten direkrut atau direkomendasikan untuk menjaga kualitas penampilan. Banyak dari mereka ditemukan dari kontes Jogja Lipsync Competition (JLC). Acipta Sasmi, yang karakter utamanya adalah Anggun C. Sasmi, didukung oleh teman-temannya untuk mengikuti ajang JLC dua kali. "Aku diajak beberapa teman aku yang sudah terjun duluan. Lalu aku pikir seru juga ya, bisa kayak gitu. Dari gak bisa make up, ga punya kostum, sampai sekarang bingung kostum mau taruh di mana," cerita Acipta sambil tertawa kecil.

Pertunjukan di Raminten Cabaret Show berlangsung sekitar 80-105 menit, diawali dengan tari tradisional sebagai pembuka sekaligus suguhan selamat datang. "Performer-nya ada sekitar 40 orang sama dancer, kadang komplit, kadang ada yang nggak bisa tampil. Maksimal lima menit satu penampilan," jelas Dollce Maria, penampil yang karakter utamanya Nicki Minaj. Jika penampil sedang full team, beberapa tampil sebagai duo atau trio.

Raminten Cabaret Show bisa disaksikan setiap Jumat dan Sabtu dengan harga tiket reservasi dengan paketan makanan festival Rp 90.000, dan VIP Rp 115.000. Harga tiket on the spot festival Rp 50.000, dan VIP Rp 60.000. Spot untuk VIP adalah baris paling depan di lantai dua, persis di depan panggung. Penjualan tiket on the spot dibuka pukul 17.30 WIB. Pertunjukan dimulai pukul 19.00, dan jika ingin menyaksikan di baris VIP, disarankan untuk mereservasi tempatnya dari satu sampai dua minggu sebelumnya, karena biasanya tiket pertunjukan ini terjual habis.