Sosial Ekonomi

Pameran Fesyen Serat Alami Alternatif, Bentuk Kepedulian PETTRI

Oleh : Karni Narendra / Sabtu, 28 April 2018 21:11
Pameran Fesyen Serat Alami Alternatif, Bentuk Kepedulian PETTRI
Jumpa pers pameran fesyen serat alami/Karni Narendra

Keprihatinan atas ketergantungan perajin terhadap kapas maupun serat impor lainnya mengundang yayasan PETTRI untuk menggelar pameran  Fesyen Serat Alami, hal ini diharapkan menjadi langkah awal revitalisasi industri kerajinan.

Pettri merupakan lembaga sosial yang berupaya memberi wadah bagi pelaku, pemerhati dan simpatisan hasil karya tekstil  tradisional Indonesia untuk berperan dalam pelestarian budaya tekstil tradisional , sekaligus membantu pelaku tekstil tradisional membangun ekonominya melalui sektor perdagangan dan pariwisata. Hingga saat ini ada sekitar 200 usaha skala kecil yang ikut bergabung di Pettri.

Pameran akan digelar pada tanggal 30 april – 6 mei 2018 di Jadin Craft Textile Galerry, Karangnongko, Sewon, Bantul. Pameran dibuka pada hari Senin, 30 April 2018 oleh GKR Hemas selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY.

20 perajin di DIY-Jawa Tengah akan ikut berpartisipasi dan menghadirkan sejumlah serat alami, produk tekstil berbahan serat rami, serat nanas, afal sutera, serat sansivera, sutera liar dan sutera putih daun singkong.

Dalam keterangannya melalui jumpa pers (27/04), Jadin C Djamaludin selaku ketua yayasan PETTRI mengungkapkan ,kapas 80% merupakan barang impor, hal itu yang menyebabkan harga kapas melonjak tinggi, menanggapi hal tersebut Jadin dan yayasan Pettri mencoba mensosialisasikan serat alami yang banyak terdapat di Indonesia, antara lain serat nanas, rami, afal sutera dan masih banyak lagi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi impor kapas. “Banyak hal yang masih bisa kita olah dan banyak hal yang masih bisa kita lakukan untuk dunia fesyen Indonesia.”  Tuturnya.

Sementara ini pewarna alami merupakan segmen kelas menengah ke atas, karena memerlukan proses yang lebih lama dibanding pewarna sintesis sehingga menimbulkan biaya produksi yang lebih tinggi. Dan kebanyakan peminatnya adalah orang asing.

Banyaknya serat alami yang bisa diperoleh di Indonesia namun penangannya kurang dimaksimalkan. Contohnya serat nanas, serat yang dianggap limbah ternyata apabila diolah bisa dijadikan serat alami sebagai pengganti kapas. Kualitasnya juga tidak berbeda jauh , sama dengan serat kapas. Ini merupakan PR bagi pemerintah dan kita semua untuk lebih memperhatikan budidaya serat alami dan mengenalkan para perajin khususnya tekstil terhadap serat alami 

Di sela pameran akan ada dua sarasehan, sarasehan pertama akan dilaksanakan pada hari Senin, 30 April 2018 dengan mengangkat  topik serat alami sebagai alternatif industri tekstil kerajinan dan sarasehan kedua akan dilaksanakan pada hari Kamis 3 Mei 2018 dengan mengangkat tema  pewarna alamai, alternative menyehatkan Pelaku dan Lingkungan Usaha Tekstil Kerajinan. Sarasehan ini akan dipandu oleh Dedi Purwadi selaku perajin Batik Jolawe.

Dan pameran akan ditutup dengan pergelaran busana yang menampilkan sejumlah karya dari perancang APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia) Yogyakarta dengan bintang tamu Tuti Adyb.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini