Gudeg.net— Festival Kesenian Yogyakarta #30 yang dilangsungkan dari tanggal 23 Juli hingga 9 Agustus 2018 ditutup tadi malam (9/9). FKY ditutup dengan seremoni di Planet Pyramid, Bangunharjo, Bantul, lalu diteruskan dengan serangkaian acara.
Mula acara penutupan penonton disuguhkan penampilan Uyu-uyu Karawitan di Panggung Pasar Seni FKY 30, kemudian dilanjutkan dengan Tari Hanuraga dari siswa-siswi SMKI Yogyakarta, dan pembacaan doa.
Roby Setiawan, Ketua Umum FKY #30, dalam sambutannya membeberkan laporan pelaksanaan FKY selama 18 hari ini. Sebanyak 20 program FKY #30 disebar penyelenggaraannya di DIY. Setiap program selalu diapresiasi dengan antusiasme warga yang menyaksikan. Sejumlah 4.176 pelaku seni meramaikan acara tahunan ini. 1.880 pelaku seni tradisi, 73 perupa dari seluruh kabupaten dan kota se-DIY, 28 seniman sastra dan teater, 35 sineas dalam Bioskop FKY dan 2.160 pelaku seni pertunjukan.
Tahun ini, perdana Jogjakarta Video Mapping Festival menjadi bagian dari FKY #30. Diharapkan di tahun-tahun mendatang, JVMF akan terus dilaksanakan. Total pengunjung selama 18 hari tercatat sebanyak 160.472 orang, dengan rata-rata per hari tingkat kunjungan mencapai 9.440.
Di malam penutupan, FKY dipadati 15.551 pengunjung. Tingkat kunjungan hari terakhir yang membludak juga berdampak langsung pada omzet tenant Pasar Seni Produk Kreatif FKY #30. Omset mencapai Rp 965.731.100,-.
Di stand kuliner, yang diisi oleh 73 tenant, omzet mencapai Rp 1.831.025.500,-. Tak hanya tenant di FKY #30 saja yang mendapat keuntungan ekonomi. Penduduk dan pengelola parkir juga mengantongi Rp 133.923.000 dari pengelolaan empat lahan parkir di sekitar FKY.
“Misi rebranding telah dicapai, dan formulasi penyelenggaraan telah disempurnakan. Kami berharap FKY ke depan menjadi lebih baik dan selalu menjadi event yang dinanti seluruh pelaku seni budaya baik dalam negeri maupun mancanegara,” ujar Roby Setiawan dalam laporannya.
Sementara itu Kepala Bidang Adat dan Seni Tradisi Dinas Kebudayaan DIY Setyawan Sahli SE, MM, yang juga menghadiri penutupan menyampaikan harapannya agar FKY benar-benar memiliki dampak untuk masyarakat.
Untuk itu direncanakan pada awal 2019 akan digelar beberapa FGD (Focus Group Discussion) guna mendapatkan format, lokasi, tema, dan konsep-konsep baru agar bisa meraih lebih banyak lagi partisipasi masyarakat.
“Diharapkan pula di pelaksanaan mendatang penampil dari luar negeri bisa makin banyak. Mungkin perlu ada kepanitian khusus yang menangani terkait penampil dari luar negeri. Dengan demikian FKY bisa go international. Ini sesuai arahan Gubernur DIY yang menyatakan bahwa FKY akan menjadi ikon kesenian DIY,” tuturnya.
Kirim Komentar