Gudeg.net - Untuk meringankan beban korban bencana alam di Lombok, Komunitas motor antik yang tergabung dalam Motor Antique Club (MAC) Jogja melakukan aksi penggalangan dana dengan cara lelang barang-barang unik.
Acara lelang ini akan diselenggarakan pada even Djogjantique Day 2018 pada 17-18 Agustus 2018 di stadion Mandala Krida. Dengan menggandeng beberapa pegiat seni, kuliner, dan penyedia jasa yaitu Radja TJ, Batik Yahya, Café Lagani dan Pijat Tuna netra. Hasil dari lelang tersebut akan disumbangkan untuk korban bencana di Lombok.
Barang yang akan lelang merupakan barang-barang unik yang jarang kita temui di pasaran, diantaranya helm bekas perang dan batik motif motor karya Yahya. Helm bekas perang akan dilelang dengan range harga Rp 500.000 hingga Rp 1.500.000 namun tidak menutup kemungkinan nilainya akan lebih dari itu.
Radja TJ, seorang seniman pinstrip akan berpartisipasi dalam kegiatan lelang ini dengan menuangkan karyanya di helm bekas perang. Helm bekas perang tersebut akan dilukis pinstrip oleh Radja TJ dan hasil dari pinstrip tersebut akan dilelang.
“Karena kaitan kita adalah nasionalisme, anak muda, lintas generasi, maka barang yang dipergunakan juga antik yaitu helm sisa perang atau eks perang yang digambari anak muda pinstrip,” tutur Sinchan selaku ketua panitia Djogjantique Day 2018.
Selain pinstrip helm, MAC juga mendapatkan dukungan dari Batik Yahya. Batik Yahya akan melelang batik dengan motif khusus yaitu motif motor, motif yang jarang kita jumpai di pasaran. Tidak ketinggalan stand kopi keliling Lagani juga akan turut serta dalam acara ini.
Acara ini tidak hanya sekedar mencari dana, namun juga memberi ruang bagi penyandang difabel seperti pijat tuna netra. Di mana sebagian dari hasil pijat tersebut akan disumbangkan.
Dalam acara tersebut juga ada warung kejujuran yang menyediakan pernak-pernik Djogjantique Day seperti stiker dan yang lainnya. Di warung tersebut pengunjung akan dilatih gerakan moral dan melatih sifat jujur, dengan self service pengunjung melayani sendiri pembeliannya. Akan disediakan kotak untuk menampung hasil pembelian.
“Inti dari kegiatan ini, kita bisa ber charity tanpa dipaksa,” tutup Sinchan.
Kirim Komentar