Gudegnet— Dengan adanya kereta komuter dan kereta jurusan Borobudur di masa depan Jogja, tentu fasilitas sarana infrastruktur juga diperlukan. Untuk membuat skema alur transportasi publik yang ideal, dibutuhkan moda angkutan yang beragam agar cakupan kawasan transportasi publik bisa menyeluruh.
(Baca: Asyik, Keliling Jogja dengan Kereta Komuter!)
Stasiun-stasiun yang disinggahi kereta komuter nantinya akan terintegrasi dengan moda transportasi lain adalah sebagai berikut;
Stasiun Patukan, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan/Stasiun Kridosono, Stasiun Janti, Stasiun Maguwo, Stasiun Dongkelan, Stasiun Palbapang, Stasiun Jombor terintegrasi dengan angkutan perkotaan;
Stasiun Dongkelan, Stasiun Palbapang, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Jombor, dan Stasiun Janti terintegrasi dengan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP);
Stasiun Wates, Stasiun Sentolo, Stasiun Sedayu, dan Stasiun Patukan terintegrasi dengan Angkutan Pedesaan; dan
Stasiun Bandara Kulonprogo terintegrasi dengan Angkutan Udara.
(Baca: Ini Dia Jalur Kereta Komuter Jogja)
Sedang untuk klasifikasi tipe kereta tiap stasiun pun berbeda-beda. Jalur Bandara Kulonprogo - Kedundang – Yogyakarta – Brambanan, semua dikategorikan stasiun kecil, kecuali Stasiun Kedundang, yang masuk dikategori stasiun sedang. Untuk Jalur Bandara Kulonprogo – Parangtritis, Stasiun Pleret, Stasiun Brosot , dan Stasiun Pantai tergolong kategori stasiun kecil, sedangkan Stasiun Samas dan Stasiun parangtritis masuk kategori sedang. Sedangkan untuk Jalur Borobudur – Yogyakarta – Palbapang – Samas; Stasiun Tempel, Stasiun Ngebong, Stasiun Medari, hingga stasiun Palbapang, semua dikategorikan stasiun kecil.
Kirim Komentar