Gudegnet - Di Jalan Kusumanegara, tepatnya di depan SMTI (Sekolah Menengah Teknologi Industri), dapat kita jumpai pedagang Es Tape yang segar. Mulai buka sejak pagi, es berwarna putih ini siap melepas dahaga dengan rasanya yang khas.
Tukino, pedagang es tape menceritakan ia sudah berjualan sejak tahun 1969. Ketika itu Pak No-sapaan akrabnya, masih berumur 18. Hingga saat ini usianya 68 tahun, ia masih setia berjualan.
Es Tape Pak No seolah tak pernah sepi. Pembeli silih berganti, baik dari siswa sekolah, pegawai, juga orang-orang yang melintas dan menyempatkan mampir. Tempatnya berjualan sederhana. Untuk yang ingin menyeruput Es Tape Pak No di tempat, ada bangku kecil yang menghadap ke jalan.
Tiap hari, kakek empat orang cucu ini mempersiapkan dagangannya sejak pagi. “Kulo mulai saurunge subuh pun blonjo, jam set 10 rampung. Demugi mriki jam 10 seperempat, setengah 11,” (Saya sejak sebelum subuh sudah belanja. Sampai sini jam 10.15, setengah 11) ucapnya di sela-sela melayani pembeli, Selasa (9/10). Ia berjualan hingga dagangannya habis, sekitar jam 15.00 atau 16.00.
Hingga kini ia masih menyiapkan es nya sendiri. Bahan-bahannya sederhana, antara lain es batu yang digosrok, tape, vanili, santan, kelapa muda. Harganya murah saja. Segelas es tape harganya Rp. 4000. Bila ingin menikmati es dengan roti tawar, tambah Rp 2000 saja.
Rasa es tape Pak No memang nikmat, tak heran es ini digemari lintas usia. Pria asli Wonosari ini menceritakan, banyak pelanggan yang orang tuanya juga pelanggannya sejak dulu. Ingin mencicipi es ini, langsung saja menuju depan SMTI, Jalan Kusumanegara no.3, Semaki, Umbulharjo.
Kirim Komentar