Gudeg.net- Alunan musik orkestra dari lagu Sepasang Mata Bola milik Ismail Marzuki terdengar dengan syahdu dari pelataran bagian depan Taman Makan Pahlawan (TMP) Kusumanegara, Minggu (10/11) kemarin.
Lagu tersebut dibawakan oleh Allilaqus String Chamber Orchestra dan Con Amore Voice dalam acara konser musik yang bertajuk "Serenade Bunga Bangsa".
Konser dalam balutan musik orkestra dan paduan suara ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan DIY untuk memperingati Hari Pahlawan 2019.
Kepala Dinas Keebudayaan DIY Aris Eko Nugroho mengatakan, konser ini merupakan wujud dari penghormatan kepada para pahlawan pada masa perjuangan.
“Yogyakarta dapat dikatakan sebagai salah satu lokasi yang sangat bersejarah pada masa perjuangan dan itu ditandai dengan adanya Monumen Serangan Umum Satu Maret di Titik Nol Yogyakarta,” ujar Aris Eko Nugroho.
Aris juga menjelaskan, Yogyakarta memiiki peran penting saat masa perjuangan dimana pernah terjadinya sebuah peperangan perebutan wilayah saat agresi militer Belanda. TMP Kusumanegara juga tempat bersemayamnya ratusan pahlawan yang gugur dalam pertempuran tersebut.
“Inilah yang menjadikan alasan mengapa diadakan acara ini di TMP Kusumanegara sebagai cara menggugah semangat dan cinta tanah air sperti para pahlawan yang gugur saat itu,” jelasnya.
Konser musik yang melibatkan sekitar 140 seniman ini merupakan hasil kerjasama Dinpar DIY dengan UPT TMP Kusumanegara, Allilaqus String Chamber Orchestra, Con Amore Voice, Komunitas Sejarah Djokjakarta 1945 serta Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI).
“Konser musik ini adalah salah satu langkah mendukung pengusulan peristiwa Serangan Umum Satu Maret menjadi Hari Penegakan Kedaulatan dan telah sampai kepada Presiden Jokowi,” tutur Aris.
Pada konser musik Serenade Bunga Bangsa ini dibawakan juga sejumlah lagu kebangsaan diantaranya Pantang Mundur, Tanah Tumpah Darahku, Gugur Bunga dan lainnya.
Acara yang dihadiri oleh ratusan pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum ini mengangkat tema Aku Pahlawan Masa Kini. Acara ini diharapkan dapat menggugah rasa nasionalisme kaum milenial serta membangkitkan rasa cinta kepada tanah air
“Marilah jadikan kita bersama-sama menjadi pahlawan masa kini dengan mengikuti jejak semangat dari pejuang terdahulu. Saat ini perjuanagan kita berbeda deengan dahulu, saat ini waktunya kaum milenial berjuang,” ajak Kadis Dinpar DIY itu.
Kirim Komentar