Gudeg.net- Hari selasa pagi sepanjang Malioboro tampak tidak bernyawa dikarenakan para Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak berjualan,(16/10). Dan ternyata hari ini merupakan Selasa Wage bagi penanggalan Jawa. Sudah menjadi kesepakatan sejak 26 September 2017 antara PKL dengan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta bahwa setiap Selasa Wage seluruh PKL meliburkan diri secara bersama.
PKL dari arah Stasiun Tugu sampai Titik Nol menutup semua lapak dagangannya selama 24 jam hingga keesokan harinya. Kegiatan tutup bareng ini dilakukan setiap 35 hari sekali,dimana PKL dan lorong-lorong malioboro juga dapat sejenak beristirahat.
Namun dimasa libur ini sebagian PKL melakukan kegiatan Reresik Malioboro demi menjaga kebersihan kawasan pedestarian Malioboro. Dan ada juga beberapa warga yang memanfaatkan kelengan malioboro dengan berjalan-jalan bersama keluarga.
Rudi petugas Dishub DIY mengatakan," Memang setiap selasa Wage seluruh PKL sepanjang jalan malioboro diwajibkan tutup dengan maksud agar malioboro juga istirahat,"ujarnya. " Lagipula sekarang kan sedang ada revitalisasi tahap akhir malioboro,setidaknya sedikit memudahkan para pekerja menyelesaikannya,"ungkap Rudi saat diwawancara.
Suasana keramaian dan hiruk pikuk khas malioboro sama sekali tidak terlihat sepanjang hari selasa wage ini. Namun ada juga beberapa wisatawan yang justru menikmati kelengangan malioboro ini.
" Rencananya pada tahun depan 2019 sepanjang malioboro akan tertutup bagi seluruh kendaraan,baik roda empat maupun dua dan kami sudah menyiapkan kantong-kantong parkir untuk pengunjung yang akan masuk ke malioboro seperti parkir Pos Teteg,parkir Bank Indonesia dan Eks Bioskop Indra,"ungkap Rudi di akhir wawancara.
Kirim Komentar