Gudeg.net- " Kendala yang kami hadapi saat ini lebih kepada tenaga atau power untuk sistem penguncian melalui Scan Barcode pada sepeda karena membutuhkan daya yang besar dan itu belum maksimal," ujar Bekti Maulana Teknisi Jogja Bike di Shelter Malioboro Mall(6/11).
Bekti juga menambahkan untuk menangani kendala daya saat ini para teknisi mengandalkan penyimpan daya atau power bank untuk mengisi ulang baterai alat penguncinya
Karena masih pada masa uji coba atau soft louching maka para teknisi sedang mencari beberapa kelemahannya. Dengan tujuan agar pada hard launching nantinya dapat menjadi lebih baik.
Jogja Bike merupakan sebuah teknologi berbasis aplikasi untuk pemakaian sepada kayuh yang telah diperkenalkan kepada publik oleh Pemerintah Kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 27 Oktober 2018 lalu secara gratis hingga akhir tahun 2018.
Hampir satu bulan terakhir Jogja Bike dinilai cukup membantu para warga dan wisatawan untuk menikmati Malioboro dengan cara yang berbeda. Dengan hanya mengunduh aplikasi melalui smartphone berbasis android belum pada IOS.
Selain kendala pada daya terdapat juga kendala pada sumber daya manusia (SDM) sebagai pemandu cara penggunaan Jogja Bike pada warga.
" Kita juga masih terkendala akan SDM untuk Customer Servise karena baru ada 6 orang training untuk empat shelter yang terbagi atas dua shift kerja pagi dan malam yang dimulai dari jam 06.00 hingga 22.00 WIB," pungkas Bekti saat diwawancara.
Nantinya diharapkan seluruh kendala dapat diatasi dengan baik agar pada Hard Launching yang direncanakan akhir November ini Jogja Bike mampu memberikan pelayanan terbaiknya.
Kirim Komentar