Gudegnet - Sejak awal penyelenggaraannya pada tahun 2007, Ngayogjazz selalu digelar di pedesaan. Begitu juga gelaran ke-12 tahun ini, yang akan dihelat di Desa Gilangharjo, Pandak, Bantul, Sabtu (17/11).
Vindra Diratara, salah satu penggagas Ngayogjazz menceritakan alasan dipilihnya Gilangharjo sebagai lokasi Ngayogjazz tahun ini kepada Gudegnet.
Menurut Vindra, selain secara teknis memungkinkan, dukungan masyarakat dan value dari sebuah desa menjadi pertimbangan penting dipilihnya desa tersebut menjadi lokasi Ngayogjazz.
“Apakah masyarakat mendukung program Ngayogjazz, lalu value dari desa itu sendiri. Gilangharjo sebenarnya lebih ke potensi sejarahnya. Desa yang menjadi cikal bakal Mataram,” ucap Vindra ditemui (14/11) di Gilangharjo.
“Secara teknis bisa dilaksanakan, ada tempat-tempat kantong untuk panggung, lalu masyarakatnya sangat men-support. Ketiga, tempat ini bersejarah. Sebagai situs spiritual, sebagai situs budaya, Gilangharjo punya peran penting untuk masyarakat Jogja sekarang,” ucapnya lagi.
Lebih lanjut Vindra mengatakan, perhelatan ini menempatkan desa bukan sebagai obyek tapi juga sebagai subyek. “Ngayogjazz bersama warga itu secara struktural sama. Ngayogjazz itu memang yang punya acara tapi masyarakat desa juga punya sense of belonging yang besar.
“Jadi bener-bener bagaimana masyarakat desa ikut terlibat, mereka membuat kepengurusan desa sendiri dan punya andil keterlibatan acara,” ucapnya.
Kirim Komentar