Gudeg.net — Sejalan dengan prakiraan staklim sebelumnya, hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang melanda sejumlah area di Yogyakarta. Hujan siang tadi mengakibatkan sejumlah area di kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman terdampak longsor dan banjir (3/12). Cuaca ekstrem ini berlangsung dari pukul 12.00 hingga 14.00 WIB.
Sungai Belik meluap setelah curah hujan sebesar 59.00 mm pukul 14.00 WIB melanda (berdasarkan AWS UGM). Akibat dari luapan ini, kelurahan Irumejan, kelurahan Terban, dan kecamatan Gondokusuman terdampak banjir.
Di kabupaten Sleman sebuah pohon tumbang dan menimpa tembok SMU MAN Yogyakarta. Sedang di kecamatan Sinduadi dua titik longsor mengakibatkan rumah warga tertimpa.
Citra satelit HIMAWARI-8 menunjukkan pada tanggal 3 Desember 2018 pukul 13.00 WIB terpantau pertumbuhan awan konvektif yang signifikan di Pulau Jawa, terutama Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DIY.
“Terpantau adanya daerah konvergensi berupa perlambatan kecepatan angin di sebagian besar pulau Jawa termasuk wilayah Yogyakarta. Kondisi ini memicu pertumbuhan dan penumpukan awan hujan di atas wilayah-wilayah tersebut,” papar Anang Ariane, S.Si., M.Sc Forecaster on Duty, Staklim Yogyakarta (3/12).
Anang menjelaskan bahwa berdasarkan analisa perkembangan dinamika atmosfer-laut menunjukkan bahwa kondisi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah DIY 2 hingga 3 hari ke depan.
Hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas awan konvektif Cumulonimbus (CB) berupa down burst (semburan angin kencang) akibat pengaruh konvergensi oleh adanya perlambatan kecepatan angin. Potensi kejadian cuaca ekstrem akan lebih berpeluang terjadi pada siang hingga sore hari.
Kirim Komentar