Pariwisata

Dispar Sleman Benahi Jip Merapi Hadapi Liburan Nataru

Oleh : Trida Ch Dachriza / Jumat, 21 Desember 2018 16:36
Dispar Sleman Benahi Jip Merapi Hadapi Liburan Nataru
via http://jipmerapi.com


Gudeg.net — Mendekati penghujung tahun, Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman makin gencar memonitor atraksi wisata berisiko seperti lava tour untuk antisipasi lonjakan peminat. Lava tour diketahui memakan korban beberapa bulan ke belakang.

“Kemarin kami sudah memanggil beberapa destinasi yang menampilkan atraksi wisata yang berisiko seperti jip merapi (lava tour) dan wisata air (tubing, susur sungai, outbond),” papar Sudarningsih, Kepala Dinas Pariwisata Sleman (20/12).

Pemanggilan ini terkait kemanan dan keselamatan wisatawan dan kesiapan SDM penyelenggara. Sudarningsih juga mengungkapkan bahwa Dispar telah meminta pihak penyelenggara bekerja sama dengan Tim SAR. BPBD, dan Polsek untuk menjaga keamanan.

Khusus untuk wisata yang dianggap lebih berisiko, semacam tubbing, pihak penyelenggara diminta untuk mendapat pendampingan dari Tim SAR.

Dari 800-an jip yang ada, sebanyak 732 jip telah disentuh oleh Dinas Perhubungan. Perkiraan Sudarningsih karena keadaan jip sudah tidak layak, jadi tidak dioperasikan.

“Evaluasi rutin selalu dilakukan. Kami sempriti di jalan jika jip tidak memakai helm, agar mereka semakin baik,” jelas Ningsih, panggilan akrabnya, lagi.

Rute jip Merapi ini sendiri sudah diatur dalam SK Bupati Nomor 33.1 Tahun 2018. Untuk penentuan rute, Pemkab Sleman bekerja sama dengan IOF (Indonesia Off-Road Federation). Peraturan ini diluncurkan dengan nama Tri Pakarti Musna.

Tri Pakarti Musna adalah sebuah program pengawasan yang  dikembangkan  dalam  kegiatan  kepariwisataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Kabupaten Sleman.

Di bagian Barat, batas jalur jip Merapi sampai dengan jalan Boyong. Bagian bawah sampai simpang tiga masuk ke timur. Untuk di Jalan Kaliurang, paling bawah di Sidorejo, menuju Kali Kuning terus sampai dengan Balai Desa Umbulharjo, lalu ke timur sampai Merapi Golf.

“Tidak menutup ada perubahan ke depannya. Masih dipikirkan bersama,” ujar Ningsih.

Ningsih juga menjelaskan Dispar masih bersama IOF untuk melatih dan pendampingan untuk pengemudi jip lava tour. Pembinaan tidak hanya dilakukan untuk pemngemudi di lereng Merapi saja, tapi juga di Tebing Breksi. Forkompida juga dilibatkan dalam kegiatan ini.

Di tahun 2019, destinasi wisata berisiko akan kembali dikumpulkan untuk mendiskusikan kebutuhan pendampingan pelatihan. Pelatihan ini nantinya untuk SDM, termasuk penambahan SDM, dan kapasitas keamanan. “Kami punya DAK (Dana Alokasi Khusus),” ungkapnya.

Dana yang dimaksud berasal langsung dari Kemeterian Pariwisata sebesar RP913 juta khusus untuk pemanduan dan pengelolaan destinasi. Untuk pengelolaan fisik, Dinas Pariwisata mendapat suntikan dana sebesar RP3,5 miliar. Nantinya, saat wisatawan membeli tiket, harga sudah termasuk asuransi.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini