Gudeg.net- Ratusan umat Katolik melaksanakan ibadah Misa Malam Perayaan Natal di Kapel Katolik Santo Yusup Purwobinangun Ngaglik, Sleman Yogyakarta, Senin (24/12) malam.
Prosesi Misa Malam Natal di kapel ini sangat kental dengan nuansa budaya Jawa dari busana seluruh umat hingga bahasa yang diigunakan saat beribadah.
Romo Paulus Subani MSF Pemimpin Misa menuturkan, seluruh umat yang hadir diwajibkan menggunakan busana adat Jawa dan untuk prosesi Misa Natal juga akan menggunakan bahasa Jawa.
“Busana dan Bahasa Jawa kami kedepankan bertujuan sebagai salahsatu cara melestarikan budaya yang ada disekitar kita terutama di Yogyakarta,” tambahnya.
Pada Misa malam Natal ini panitia gereja mempersembahkan sebuah fragmen paraliturgi Sendra Tari yang bercerita tentang kelahiran Yesus Kristus ke bumi.
“Fragmen Sendratari Kelahiran Yesus sengaja kami bawakan sebagai bagian penting dari Misa Natal malam ini sekaligus juga sebagai hiburan dan edukasi kepada umat,” ujar Romo Paulus.
Misa Malam Natal yang dimulai dari pukul 18.00 sampai 20.15 WIB ini terasa sangat khidmat dengan diiringi alunan musik dari gamelan dan nyanyian sinden.
Suasana semakin khidmat ketika Romo Palulus memberikan ceramah Natalnya yang berisikan tentang arti semangat Natal dan ajakan untuk saling mengasihi kapada seluruh umat manusia.
“Malam ini kami mengangkat tema ‘Mbangun Pasrawungann Sejati Lelandhesan Iman lan Pancasila’ dengan tujuan memberikan himbauan pada umat bahwa dengan Pancasila kita bisa bersatu menjaga kesatuan bangsa walaupun dalam perbedaan,” ungkap Romo.
Slamet seorang umat mengatakan bahwa prosesi Misa malam ini menjadi bagian terpenting pada setiap Perayaan Natal.
"Misa ini selain beribadah bersama,kami juga dapat saling bersilaturahmi antara umat yang jarang sekali bertemu sehari-harinya," kata Slamet.
Selain menggunakan bahasa dan busana adat Jawa ada juga waktu Misa Natal dengan menggunakan bahasa Nasional.
Kirim Komentar