Layanan Umum

Potensi Hujan Akan Meningkat Selama Tahun Baru

Oleh : Trida Ch Dachriza / Jumat, 28 Desember 2018 09:09
Potensi Hujan Akan Meningkat Selama Tahun Baru
Citra satelit Himawari 8 Enhanced (EH) pada pukul 04.50 UTC (28/12)/via bmkg.go.id


Gudeg.net – Aliran massa udara ingin dari Asia masih mendominasi wilayah Indonesia. Diprakirakan potensi hujan akan meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk di DIY, dari tanggal 28-31 Desember 2018.

Pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Filipina dan Laut Cina Selatan menyebabkan massa udara dingin dari Asia cukup terkonsentrasi di wilayah utara.

Sementara itu, dominasi pola udara tekanan rendah di sekitar wilayah Australia cukup signifikan dan menyebabkan terbentuknya daerah perlambatan angin dan pertemuan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan.

Selain Yogyakarta, wilayah yang berpotensi hujan lebat ada Bengkulu, Kalimantan Utara, Babel, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, NTB, NTT, Maluku Selatan.

Beberapa daerah lain berpotensi angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam. Daerah berpotensi di Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Tengah, dan Timur, Kalimantan Barat, Tengah, dan Selatan, NTT, Sulawesi Utara, Tenggara, dan Selatan, Papua Barat, Maluku Utara dan Selatan.

Potensi gelombang tinggi juga diprakirakan berpeluang terjadi setinggi 2.5-4 meter di perairan laut Jawa, Selat Bali, Selat Lombok, Kepulauan Sangihe, Samudera Hindia, dan lainnya. Potensi lebih dari 4 meter dapat terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur,  Perairan Utara Kepulauan Nias, dan Laut Natuna Utara.

“Masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang dalam beberapa hari kedepan, terutama untuk wilayah-wilayah yang telah mendapat hujan berintensitas tinggi,” imbau Deputi Bidang Meteorologi, Mulyono R. Prabowo, dalam rilis BMKG yang dikeluarkan pada 27 Desember 2018.

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta agar tetap selalu waspada.

 

*Cara pembacaan citra satelit pada ilustrasi Himawari-8 EH menunjukkan suhu puncak awan yang didapat dari pengamatan radiasi pada panjang gelombang 10.4 mikro meter. Warna hitam atau biru menunjukkan tidak terdapat pembentukan awan yang banyak (cerah), sedangkan semakin dingin suhu puncak awan. Warna mendekati jingga, menunjukan pertumbuhan awan yang signifikan dan berpotensi terbentuknya awan Cumulonimbus.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini