Gudeg.net- Sebagai upaya menjaga eksistensi dan pemberdayaan para pelaku budaya serta pengenalan multikulturalisme kekayaan kebudayaan kepada masyarakat luas, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menyelenggarakan Festival Upacara Adat 2019.
Festival Upacara Adat ini akan dilangsungkan pada Sabtu 30 Maret 2019 dengan mengambil lokasi di Alun-alun Wonosari Gunungkidul.
Kabid Pelestarian Pengembangan Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan DIY Eny Lestari menjelaskan, festival pada tahun ini cukup spesial.
“Festival kali ini cukup spesial yakni sekaligus sebagai perayaan naik tahtanya Raja Keraton Ngayogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X yang ke 30 tahun,” ujarnya pada saat jumpa media di Kantor Dinas Kebudayaan DIY, Rabu(20/3).
Festival budaya yang digelar secara kolosal ini akan menampilkan sejumlah upacara adat yang akan disuguhkan oleh empat Kabupaten dan satu kota di DIY. Diantanya adalah Kabupaten Gunungkidul dengan Tradisi Babad Dalan Giring, Kabupaten Sleman dengan Adat Labuhan Merapi ‘Kala Murdha’, dan Kabupaten Bantul dengan Grebeg Bakda Mangiran.
Sedangkan untuk Kabupaten Kulon Progo dengan Upacara Adat Kuthukan Sunan Geseng dan Kota Yogyakarta dengan Upacara Adat Karangtiri, jelasnya.
(Kabid Pelestarian Pengembangan Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan DIY Eny Lestari)
Sebagai tahapan penjurian nantinya panitia akan menilai keaslian sebuah upacara tanpa merubah nilai eksistensinya, pengemasan atraksi yang bagus, komunikatif, dan menampilkan unsur koreografi yang interaktif serta menarik.
“Para peserta akan mendapatkan durasi penyajian sekitar 25-30 menit dengan didukung kurang lebih 87 peserta per kontingen yang nantinya akan memperebutkan posisi Penyaji Unggulan I, II, dan III,” tutur Eny saat diwawancara.
Sebagai apresiasi kepada juara nantinya akan diberikan sejumlah hadiah berupa plakat piagam dan dana pembinaan bagi para unggulan senilai Rp.7 juta hingga Rp.12 juta.
Dinas Kebudayaan berharap dengan adanya Festival Upacara Adat 2019 ini para pelaku budaya makain eksis dalam mempertahankan tradisi yang dimiliki dan dapat memacu masyarakat untuk tetap mencintai serta melestarikan kebudayaan nenek moyang.
Kirim Komentar